Misteri Alkitab

Bagaimana kita memastikan bahwa Tuhan Yesus telah datang

Pertanyaan: Engkau berkata bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali; jadi, mengapa kami belum melihat Dia? Melihat barulah percaya, kabar angin tidaklah dapat diandalkan. Jika kami belum melihat Dia, itu pasti berarti bahwa Dia belum datang kembali; Aku akan percaya kalau aku melihat Dia. Engkau berkata bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali; jadi, di manakah Dia sekarang? Pekerjaan apa yang sedang dilakukan-Nya? Firman apa yang telah Tuhan katakan? Aku akan percaya setelah engkau mampu menjelaskan hal-hal ini melalui kesaksianmu.

Jawaban:

Penampakan dan pekerjaan Tuhan di akhir zaman sama seperti yang dinubuatkan oleh Tuhan Yesus. Ada dua bagian—kedatangan-Nya secara rahasia dan kedatangan-Nya secara terbuka. Kedatangan secara rahasia berarti Tuhan berinkarnasi di antara umat manusia sebagai Anak Manusia untuk mengucapkan firman-Nya, dan melakukan pekerjaan-Nya di akhir zaman. Ini adalah kedatangan-Nya secara rahasia. Kedatangan secara terbuka adalah Tuhan datang secara terbuka di tengah awan-awan, yaitu Tuhan datang bersama puluhan ribu orang kudus, terlihat oleh semua bangsa dan semua umat. Saat kita sekarang ini menjadi saksi pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman, banyak orang ragu: “Engkau mengatakan bahwa Tuhan telah menampakkan diri dan sedang melakukan pekerjaan. Mengapa kami belum melihat Dia? Kapan dan bagaimana Tuhan mengucapkan firman-Nya? Adakah yang mencatat firman Tuhan saat Dia mengucapkannya, atau apakah Dia menyampaikan firman itu langsung kepada kita? Mengapa Tuhan berbicara di antara engkau semua? Mengapa kita tidak mendengar suara-Nya atau melihat-Nya?” … Tuhan telah menampakkan diri di Tiongkok, di Timur; Dia mengungkapkan suara-Nya dan bekerja dalam rupa Anak Manusia yang berinkarnasi. Sama sekali tidak ada yang supernatural. Tuhan mengenakan daging biasa, penampilan-Nya adalah penampilan seorang manusia biasa, dan Dia berfirman dan bekerja di antara kita. Tidak ada yang supernatural. Sebagian orang berkata: “Jika ini sedikit pun tidak supernatural, apakah Dia itu Tuhan atau bukan? Jika Tuhan menampakkan diri dan bekerja, penampakan-Nya dan pekerjaan-Nya haruslah supernatural.” Izinkan Aku bertanya kepadamu, apakah Tuhan Yesus supernatural ketika Dia bekerja? Ketika Dia berbicara dengan Petrus, dapatkah orang-orang di tempat lain melihatnya? Ketika Dia menunjukkan tanda-tanda dan mukjizat di satu tempat, dapatkah orang-orang di tempat lain melihatnya? Tentu saja tidak. Tuhan Yesus adalah Anak Manusia dalam rupa daging, dan pekerjaan-Nya serta perkataan-Nya tidaklah bersifat supernatural; selain dari peragaan tanda-tanda dan mukjizat-Nya, tidak ada aspek supernatural. Itulah sebabnya orang-orang di tempat lain tidak dapat mendengar firman-Nya ataupun melihat pekerjaan-Nya—hanya orang-orang di sisi-Nya yang dapat melihat, mendengar, dan mengalaminya. Ini adalah sisi praktis dan normal dari pekerjaan Tuhan. Karena itu, agama lain dan denominasi lain tidak tahu pekerjaan yang telah dilakukan Tuhan melalui Gereja Tuhan Yang Mahakuasa di Tiongkok. Mengapa mereka tidak tahu? Tuhan tidak bekerja secara supernatural. Hanya orang-orang di antara siapa Dia telah bekerja yang dapat melihat dan mendengarnya; orang-orang di antara siapa Dia belum bekerja tidak dapat mendengar suara-Nya. Ketika Tuhan Yesus melakukan pekerjaan-Nya di antara orang-orang Yahudi, apakah kita, orang-orang Tiongkok, dapat melihat atau mendengarnya? Apakah orang Inggris dan orang Amerika di Barat dapat melihat dan mendengarnya? Lalu mengapa orang Barat dan orang Tiongkok di Timur akhirnya dapat menerima pekerjaan Tuhan Yesus? Karena ada orang-orang yang memberikan kesaksian, yang mengabarkan Injil kepada kita, dan mereka memberikan Alkitab ini yang mencatat perkataan dan pekerjaan Tuhan Yesus kepada kita. Ketika kita berdoa kepada Tuhan Yesus, Roh Kudus melakukan pekerjaan-Nya dan Ia menyertai kita; Dia menganugerahkan kasih karunia kepada kita, dengan demikian kita menjadi percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Beginilah cara kita menjadi percaya. Orang Barat mengatakan bahwa “Tuhan telah menampakkan diri dan bekerja di Tiongkok—mengapa kita belum mengetahui hal ini? Mengapa kita belum dapat melihat dan mendengar hal ini?” Apakah pertanyaan ini mudah dijelaskan?

Apakah ada nubuat dari Tuhan di Alkitab mengenai pekerjaan di akhir zaman? Apa kata Tuhan Yesus mengenai hal ini? “Karena sama seperti kilat datang dari arah Timur dan bersinar ke arah Barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak” (Matius 24:27). Apa artinya ini? Ini berarti pekerjaan Tuhan di akhir zaman bagaikan kilat, yang memancar dari Timur. Anak Manusia akan bekerja di Timur, sehingga orang-orang Timurlah yang pertama dapat melihat penampakan cahaya yang besar itu, dapat melihat penampakan cahaya yang sejati, dapat melihat penampakan Tuhan, dan kemudian segera setelah itu, cahaya besar ini akan bersinar ke arah Barat bagaikan kilat. Artinya, setelah firman Tuhan yang Mahakuasa memancar dari Timur, firman ini dipublikasikan secara online dan dengan demikian menyebar ke Barat. Kapankah firman Tuhan Yang Mahakuasa dipublikasikan secara online? Edisi bahasa Mandarin dipublikasikan secara online, paling lambat pada tahun 2007, atau lebih awal pada tahun 2005. Edisi bahasa Inggris mungkin dipublikasikan secara online pada tahun 2010. Firman Tuhan sudah online selama bertahun-tahun, tetapi berapa banyak orang dari kalangan keagamaan yang telah online untuk menelitinya? Tidak banyak; sangat sedikit yang melakukannya. Jalan Tuhan dan firman yang diucapkan-Nya telah lama online. Orang-orang sekarang telah melihat bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa sudah online, jadi mengapa mereka yang disebut orang-orang percaya yang taat kepada Tuhan Yesus tidak menelitinya? Apa masalahnya di sini? Kesaksian jalan Tuhan telah diberikan kepada orang-orang dari semua bangsa dan semua wilayah. Jika manusia tidak pernah menelitinya, sehingga pada akhirnya menderita kebinasaan dan dimusnahkan, siapa yang bertanggung jawab? Siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan ini? Apakah ini kesalahan Tuhan ataukah kesalahan manusia? Itu kesalahan manusia. Mengapa kita mengatakan itu? Karena Tuhan Yesus berkata sejak lama, “Karena itu berjaga-jagalah: karena engkau tidak tahu kapan waktunya Tuhanmu datang” (Matius 24:42), “Dan pada tengah malam terdengar teriakan: ‘Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'” (Matius 25:6), “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku” (Yohanes 10:27). Tuhan Yesus mengatakan hal-hal ini berulang kali: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka engkau akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7:7). Ini janji Tuhan, dan Tuhan Yesus mengatakan hal-hal seperti ini beberapa kali. Menurut perkataan Tuhan Yesus, jika manusia tidak pernah mencari Tuhan, dan tidak pernah menelitinya ketika dia mendengar seseorang memberi kesaksian tentang kedatangan Tuhan, melainkan malah mengutuk mereka secara membabi buta, mengatakan hal-hal seperti: “Semua yang memberi kesaksian tentang kedatangan Tuhan adalah bidah dan pengikut ajaran sesat,” orang-orang ini, yang belum menerima pekerjaan Tuhan, pada akhirnya akan jatuh ke dalam malapetaka dan akan mati dalam pergolakan hukuman mereka dalam bencana. Siapa yang harus disalahkan? Banyak orang dari kalangan keagamaan curiga mengenai masalah ini. “Mengapa Tuhan tidak menampakkan diri kepada kami? Mengapa Dia tersembunyi dari kami? Mengapa Dia tidak memberitahukan kepada kami?” Pernahkah Tuhan berkata, “Ketika Aku secara rahasia tiba untuk melakukan pekerjaan, Aku akan menampakkan diri dan memberikan wahyu kepada semua orang”? Apa yang dikatakan Tuhan? “Jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang kepadamu bagaikan pencuri dan engkau tidak akan tahu kapan waktunya Aku akan datang kepadamu” (Wahyu 3:3). Ini dinubuatkan dalam Kitab Wahyu. Karena itu, jika kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan mendengar bahwa seseorang telah memberikan kesaksian bahwa “Mempelai laki-laki telah tiba; Tuhan telah datang kembali,” tetapi kita tidak secara aktif meneliti atau menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman, bila kita jatuh ke dalam bencana dan mati dalam menjalani hukuman, kita tidak dapat menyalahkan Tuhan. Kita harus mencari masalah dari dalam diri kita sendiri untuk melihat aspek mana yang belum kita lakukan dengan benar. Hanya ini yang adil. Melihat ke belakang, bagaimana engkau menerima Tuhan Yesus? Apakah Tuhan Yesus datang kepadamu? Apakah Tuhan menampakkan diri kepadamu? Dia tidak melakukan keduanya. Engkau menerima Tuhan Yesus karena orang lain mengkhotbahkan Injil dan memberikan kesaksian tentang Tuhan kepadamu. Orang percaya kepada jalan karena ia mendengar tentang jalan tersebut, dan orang mendengar tentang jalan tersebut karena ia mendengar dari firman Tuhan. Sekarang setelah seseorang memberikan kesaksian kepadamu tentang Injil ini dan fakta bahwa Tuhan telah tiba untuk melakukan pekerjaan, ini adalah kasih, belas kasihan, dan kepedulian Tuhan kepadamu—bukankah engkau seharusnya memahaminya? Beginilah seharusnya orang yang saleh memahami hal ini. Karena itu, jangan congkak di hadirat Tuhan, jangan terlalu tinggi memikirkan dirimu sendiri, jangan hanya berpikir, “Jika Tuhan datang, pertama-tama Dia harus memberikan wahyu kepadaku. Terlebih dahulu, Dia harus mengungkapkannya kepadaku. Jika Dia tiba dan tidak mengungkapkannya kepadaku, berarti Dia bukan Tuhan, dan aku tidak akan mengakui Dia.” Orang seperti apakah ini? Kesalahan apa yang telah orang-orang ini perbuat? Apakah engkau berani memastikan bahwa Tuhan harus mengungkapkannya kepadamu ketika Dia tiba? Apa alasanmu tentang hal ini? Apakah Tuhan mengatakan kepadamu, “Terlebih dahulu, Aku akan mengungkapkannya kepadamu saat Aku tiba”? Apakah Dia telah mengatakan perkataan-perkataan semacam itu kepadamu? Apakah engkau mengira bahwa engkau melebihi semua orang lain di dunia, bahwa engkau adalah yang paling penting, bahwa engkau paling mencintai Tuhan? Apakah engkau lebih penting daripada orang lain? Apakah engkau makhluk ciptaan yang sangat istimewa? Dapatkah orang seperti itu diselamatkan dengan mudah? Mengapa Tuhan harus melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman? Itu karena manusia yang rusak tidak layak melihat Tuhan. Semua manusia yang rusak memiliki watak Iblis; mereka semua sangat congkak dan sombong, dan mereka semua memiliki keinginan yang berlebihan tentang Tuhan. Mereka menempatkan diri mereka di atas segalanya, hanya sedikit di bawah langit dan jauh di atas orang lain, seolah-olah mereka disukai oleh Surga. Dengan watak rusak seperti ini, siapa pun yang belum menerima penghakiman dan hajaran Tuhan tidak layak untuk melihat Tuhan.

Dikutip dari “Khotbah dan Persekutuan tentang Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan”

Ada banyak orang, termasuk orang-orang beragama, yang berkata: “Jika Tuhan telah datang, mengapa aku belum melihat Dia? Karena aku belum melihat Dia, itu buktinya Tuhan belum datang.” Bagaimana kedengarannya menurutmu? Itu terdengar konyol dan tak masuk akal. Dapatkah engkau melihat kedatangan Tuhan? Jika engkau melihat wujud asli Tuhan, engkau pasti mati! Jadi, bagaimana cara Tuhan datang? Ia berinkarnasi dalam wujud Anak Manusia, yang berfirman untuk menyelamatkan umat manusia. Dapatkah engkau mengenali Tuhan yang berinkarnasi jika engkau melihat-Nya? Bahkan jika engkau melihat-Nya, engkau tidak akan mengenali Dia. Ini persis seperti ketika Tuhan Yesus datang. Banyak orang yang melihat Tuhan Yesus, tetapi berapa banyak dari antara mereka yang mengenali Dia sebagai Kristus, Putra Tuhan? Hanya satu orang: Petrus, dan itu karena Roh Kudus mencerahkan dia. Apa yang dibuktikan oleh hal ini? Hal ini membuktikan bahwa umat manusia yang rusak tidak punya kesempatan melihat tubuh roh Tuhan saat Mereka berada dalam bentuk fisik. Jika engkau melihat tubuh roh Tuhan, engkau akan mati—engkau tidak akan pernah melihat tubuh roh-Nya. Mampu mendengar suara Tuhan saja sudah cukup menguntungkan bagi umat manusia yang rusak. Saat Tuhan bekerja pada Zaman Hukum Taurat, berapa banyak orang yang dapat mendengar suara Tuhan? Tidak banyak. Kita tahu bahwa Ayub mendengar suara Tuhan, tetapi apakah dia melihat wajah Tuhan? Tidak, ia hanya mendengar Tuhan Yahweh berbicara kepadanya dari dalam pusaran angin, jadi kita dapat mengatakan bahwa mendengar suara Tuhan setara dengan melihat rupa-Nya. Musa mendengar Tuhan memanggilnya, tetapi apakah dia melihat wajah Tuhan? Musa kemudian melihat bagian belakang Tuhan, tetapi tidak melihat wajah-Nya. Jadi jika engkau mendengar seseorang berkata: “Engkau bersaksi bahwa Tuhan telah datang, tetapi mengapa aku masih belum melihat-Nya? Mengapa kedatangan-Nya tidak ada di TV atau radio nasional?” Apa pendapatmu tentang pembicaraan seperti ini? Ini sangatlah kekanak-kanakan! Siapa yang sudah melihat kedatangan Tuhan Yesus? Hanya beberapa orang Yahudi di zaman itu. Orang-orang Yahudi di zaman itu yang, menurut firman Tuhan Yesus, mendengar suara Tuhan dan mendengar otoritas dan kuasa, mengikuti Dia. Namun, pada akhirnya, berapa banyak yang benar-benar percaya kepada Tuhan Yesus dan benar-benar mengikuti Dia? Sangat sedikit. Jadi ketika Tuhan yang berinkarnasi datang di akhir zaman dan berpakaian layaknya manusia biasa, kita tidak harus melihat wajah orang ini untuk melihat wajah Tuhan. Justru ketika kita mendengar suara-Nya dan melihat kebenaran yang Ia nyatakanlah kita harus menerimanya, menaatinya, dan melakukannya. Orang-orang yang melakukan hal ini akan memperoleh kebenaran dan hidup, dan akan memperoleh keselamatan dari Tuhan. Apakah perkataan seseorang, “Aku harus melihat wajah Kristus sebelum aku menerima Dia” dapat dipegang? Dapatkah rupa Tuhan yang berinkarnasi mewakili tubuh roh Tuhan? Dapatkah rupa Tuhan Yesus mewakili rupa Tuhan yang sebenarnya? Tidak. Jadi, wujud yang diambil oleh Tuhan yang berinkarnasi menjadi manusia bersifat sementara, dan sudah cukup bagi orang-orang untuk melihat bahwa Ia hanyalah manusia yang normal dan biasa. Yang paling penting, orang harus menerima Tuhan yang berinkarnasi, mendengar firman-Nya, dan menerima semua kebenaran yang Ia nyatakan. Ini adalah cara untuk memperoleh kasih dan keselamatan dari Tuhan! Jika engkau tidak mendengarkan firman-Nya dan menerima semua kebenaran yang Ia nyatakan, engkau tidak akan memiliki hubungan dengan Tuhan, engkau tidak akan pernah memenangkan pujian dari Tuhan. Kebenaran yang Tuhan nyatakan di akhir zaman semuanya adalah kebenaran yang memurnikan dan menyelamatkan orang, dan oleh karenanya, itulah kebenaran yang paling penting. Orang-orang yang tidak menerima dan melakukannya pasti tidak akan pernah memperoleh keselamatan dari Tuhan.

Dikutip dari “Persekutuan dari Atas”

video Kristen

SUNGGUH SUARA YANG INDAH – Klip Film(1)Bagaimana Nubuat Tuhan Yesus Kembali Digenapi

SUNGGUH SUARA YANG INDAH – Klip Film(1)Bagaimana Nubuat Tuhan Yesus Kembali Digenapi

Banyak orang dalam kalangan agama yang menjunjung nubuatan bahwa Tuhan akan turun di atas awan dan mereka sedang menanti-nantikan Dia untuk datang dengan cara mengangkat mereka ke dalam kerajaan surga, tetapi mengabaikan nubuatan-nubuatan tentang Tuhan yang datang secara rahasia: “Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri”(Wahyu 16:15). “Dan di saat tengah malam ada suara seruan terdengar, Lihatlah, Mempelai laki-laki itu datang; keluarlah dan jumpai Dia” (Matius 25: 6). Jadi bagaimana nubuatan-nubuatan ini tentang kembalinya Tuhan digenapi? Dan bagaimana seharusnya kita menjadi gadis bijaksana yang menyambut kedatangan Tuhan?

Film Kristiani ini telah mengungkap misteri tentang menyambut Tuhan dan masuk ke dalam kerajaan surga. Itu adalah film-film yang harus ditonton bagi orang-orang Kristen untuk menyambut Tuhan

Misteri Alkitab

Bagaimana Nubuat Tentang Kedatangan Tuhan Yesus yang Kedua Akan Digenapi?

Oleh Saudari Zhou Jing

Cara kedatangan Kristus yang kedua kali adalah Tuhan pertama-tama menjadi manusia dan turun ke bumi secara diam-diam, dan kemudian menampakkan diri secara terbuka kepada manusia. Bagaimana Saudari Zhou Jing mengetahui misteri tentang kedatangan Kristus yang kedua kali ini? Mari kita lihat pengalamannya, yang akan membantu Anda menyambut kedatangan Kristus yang kedua kali sesegera mungkin.

Setelah beberapa waktu, Saudari Gan, yang telah lama tidak kujumpai selama beberapa bulan, datang menemuiku; aku tahu ini diatur oleh Tuhan. Saudari Gan telah melayani Tuhan selama beberapa tahun dan dia adalah orang yang bijaksana dan berwawasan luas. Menurutku dia mungkin bisa menyelesaikan masalahku ini, jadi aku berkata, “Saudari Gan, ada sesuatu yang agak membingungkanku yang ingin kumengerti. Itu dicatat dalam Alkitab, ‘Dan mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan dengan kuasa dan kemuliaan besar’ (Lukas 21:27). ‘Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia. Jadilah demikian, Amin’ (Wahyu 1:7). Dikatakan bahwa ketika Tuhan datang, Dia akan turun di atas awan dengan kemuliaan dan kuasa yang besar; Dia akan menampakkan diri secara terbuka dan semua orang akan dapat melihat-Nya. Jadi, kita telah selalu menantikan Dia datang di atas awan untuk membawa kita ke dalam surga. Di seluruh dunia sekarang ada bencana terus-menerus, gempa bumi, kelaparan, dan pecahnya perang, ditambah banyaknya fenomena langit. Semua tanda menunjukkan bahwa nubuat tentang kedatangan Tuhan kembali pada dasarnya telah digenapi, jadi mengapa kita masih belum melihat Dia turun di awan untuk menjumpai kita? Apa yang sebenarnya sedang terjadi? “

Saudari Gan mendengarkan apa yang kukatakan, berpikir sejenak, dan kemudian berkata, “Pertanyaanmu ini adalah sesuatu yang kita semua, yang berharap untuk menyambut kedatangan Tuhan yang kedua, ingin mengerti. Jika kita ingin menyambut kedatangan-Nya kembali, pertama-tama kita harus mengetahui bagaimana sebenarnya Tuhan akan datang pada akhir zaman— ini sangat penting! Bahkan, ada nubuat dalam Alkitab tentang cara lain Tuhan akan datang, tidak hanya datang di atas awan seperti yang engkau sebutkan. Contohnya, ada Wahyu 16:15: ‘Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri.’ Dan dalam Wahyu 3:3 dikatakan, ‘Jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang kepadamu bagaikan pencuri dan engkau tidak akan tahu kapan waktunya Aku akan datang kepadamu.’ Ditambah Matius 24:44: ‘Karena itu hendaklah engkau berjaga-jaga: sebab Anak Manusia akan datang pada waktu yang tidak engkau duga.’ Nubuat-nubuat ini menyatakan bahwa Dia akan datang secara diam-diam, bagaikan pencuri, dan tak seorang pun yang akan mengetahuinya. Saudari, lihatlah ayat-ayat yang baru saja kita bicarakan: di ayat yang satu dikatakan Tuhan akan datang kembali secara terbuka di atas awan, di ayat yang lain dikatakan bahwa Dia akan datang secara diam-diam dan tak seorang pun yang akan mengetahuinya. Pernahkah kita merenungkan hal ini? Mengapa nubuat-nubuat tentang hal yang sama, kedatangan Tuhan kembali, mengatakan hal yang berbeda?”

Aku tidak sepenuhnya mengerti dengan apa yang dikatakannya, dan berpikir dalam hati, “Benar. Wahyu 1:7 mengatakan ‘Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia,’ tetapi Wahyu 16:15 mengatakan’ Aku datang bagaikan pencuri.’ Apa artinya? Bagaimana sebenarnya Tuhan akan datang?”

Kebingungan, aku menjawab Saudari Gan, “Beberapa dari nubuat ini mengatakan bahwa Tuhan akan turun secara terbuka, sementara nubuat yang lain mengatakan bahwa Dia akan datang secara diam-diam. Ayat-ayat ini tampaknya bertentangan, tetapi aku tahu bahwa firman Tuhan tidak akan gagal dan hanya saja sekarang aku belum mengerti ini. Tolong persekutukan tentang hal ini kepadaku.”

Sambil tersenyum, Saudari Gan berkata, “Tuhan itu setia dan nubuat-nubuat ini akan digenapi—semuanya akan terjadi. Meskipun ayat-ayat itu tampaknya bertentangan, sebenarnya tidak sama sekali. ‘Bagaikan pencuri’ artinya Tuhan akan datang kembali secara diam-diam, dan ‘datang dengan awan-awan’ merujuk Dia datang secara terbuka. Artinya, ketika Dia datang kembali, Dia akan datang secara diam-diam terlebih dahulu, dan setelah itu barulah Dia akan menampakkan diri secara terbuka.”

“Pertama secara diam-diam dan kemudian secara terbuka!” seruku dalam keterkejutan.

“Ya, ketika Tuhan datang kembali, pertama-tama Dia akan datang secara diam-diam dengan berinkarnasi sebagai Anak Manusia, dan kemudian setelah Dia menyelesaikan pekerjaan itu, Dia akan datang di atas awan dan secara terbuka menampakkan diri kepada semua manusia di segala bangsa,” jelasnya dengan sabar.

Aku berkata dengan penuh semangat, “Jadi Dia terlebih dahulu akan berinkarnasi sebagai Anak Manusia, datang secara diam-diam, dan kemudian menampakkan diri di awan? Ini baru pertama kali aku mendengarnya!”

Saudari Gan tersenyum dan berkata, “Mari kita membaca ayat Alkitab lainnya dan engkau akan mengerti! Tuhan Yesus berkata, ‘Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak’ (Matius 24:27). ‘Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini’ (Lukas 17:24–25). Ayat-ayat ini menyebutkan ‘Anak Manusia’ dan ‘Kedatangan Anak Manusia.’ ‘Anak Manusia’ lahir dari seseorang, memiliki kemanusiaan yang normal, dan makan, mengenakan pakaian, hidup, serta bersikap seperti orang biasa; Dia berpenampilan sama seperti orang biasa secara lahiriah. Namun, Dia memiliki esensi ilahi, mampu mengungkapkan kebenaran, dan melakukan pekerjaan untuk menyelamatkan umat manusia. Sama seperti Tuhan Yesus disebut ‘Anak Manusia’ karena Dia adalah Roh Tuhan yang berinkarnasi dalam daging, dan meskipun secara lahiriah Dia tampak normal dan biasa, tetapi daging itu adalah Tuhan dalam esensinya dan memiliki keilahian penuh. Inilah sebabnya Tuhan Yesus adalah Kristus, mengapa Dia adalah Tuhan itu sendiri. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menyebut ‘Anak Manusia’ dan ‘Kedatangan Anak Manusia.’ Itu semua merujuk kepada Tuhan yang datang kembali dalam daging pada akhir zaman. Alkitab juga mengatakan, ‘Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini.’ Kita semua tahu bahwa hanya ketika Tuhan berinkarnasi di dalam daging sebagai Anak Manusia dan datang di antara manusia secara diam-diam barulah manusia gagal mengenali Dia sebagai Tuhan; mereka menganggap Anak Manusia yang berinkarnasi sebagai orang biasa, dan itulah sebabnya mereka menolak, memfitnah, dan menghakimi Tuhan, atau bahkan memberontak dan menentang Tuhan yang datang dalam daging. Itulah sebabnya Tuhan akan ‘mengalami berbagai penderitaan.’ Sama seperti ketika Tuhan Yesus menampakkan diri dan bekerja di dalam daging, Dia mengalami penolakan, fitnah, ejekan, hujatan, penghukuman dari manusia dan akhirnya dipakukan di kayu salib. Jika Tuhan turun di atas awan dan secara terbuka menampakkan diri kepada manusia saat Dia datang kembali, semua orang akan melihatnya, gemetar ketakutan, dan bersujud di hadapan Tuhan dalam penyembahan. Tak seorang pun yang akan berani memberontak atau menentang Tuhan. Lalu bagaimana ‘Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini’ bisa digenapi? Jadi kita dapat yakin bahwa kedatangan Tuhan kembali pertama-tama akan secara diam-diam, dalam daging, dan setelah itu Dia akan menampakkan diri secara terbuka di awan.”

Setelah mendengar perkataannya, aku merenungkannya sendiri. “Jadi ada dasar yang alkitabiah untuk pernyataan bahwa ketika Tuhan datang kembali, Dia akan terlebih dahulu datang secara diam-diam, dan setelah itu Dia akan menampakkan diri secara terbuka di awan. Bagaimana mungkin aku telah membaca Alkitab selama bertahun-tahun tetapi tidak pernah menemukan bahwa Dia akan datang kembali dengan dua cara yang berbeda? Wow! Namun mengapa Dia pertama-tama menjadi manusia dan datang secara diam-diam, dan kemudian menampakkan diri secara terbuka? Apa yang sedang terjadi? Aku harus bertanya.” Kemudian aku berkata, “Saudari Gan, dari persekutuanmu, aku mengerti bahwa kedatangan Tuhan kembali pertama-tama akan secara diam-diam dan kemudian Dia akan menampakkan diri secara terbuka, dan dengan pengertian ini, nubuat Alkitab tampaknya tidak lagi bertentangan. Namun aku belum sepenuhnya mengerti mengapa Dia pertama-tama akan datang secara diam-diam dan kemudian menampakkan diri secara terbuka. Apa kehendak Tuhan dalam hal ini?”

Saudari Gan menjawab, “Kebenarannya adalah Tuhan pertama-tama menjadi manusia dan bekerja secara diam-diam dan kemudian menampakkan diri secara terbuka pada akhir zaman adalah sepenuhnya yang dibutuhkan untuk pekerjaan-Nya, dan itu adalah sesuatu yang juga kita butuhkan sebagai manusia yang rusak. Kita percaya kepada Tuhan dan kita telah ditebus oleh Tuhan Yesus; dosa-dosa kita telah diampuni. Namun, natur kita yang berdosa masih sangat mengakar dan kita tidak mampu untuk tidak sering berbuat dosa, atau bahkan melakukan segala sesuatu yang memberontak atau menentang Tuhan. Itu adalah fakta yang tidak bisa disangkali. Tuhan Yahweh berkata, ‘Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus’ (Imamat 11:45). Dan dalam Ibrani 12:14 dikatakan, ‘… tanpa kekudusan, tidak ada manusia yang bisa melihat Tuhan.’ Orang-orang seperti kita yang terus-menerus berbuat dosa dan kemudian mengaku dosa sama sekali tidak layak melihat wajah Tuhan, dan kita tidak memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengucapkan nubuat-nubuat ini di waktu lampau: ‘Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu’ (Yohanes 16:12–13). ‘Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman’ (Yohanes 12:48). Ada juga Wahyu 2:7: ‘Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja; Bagi ia yang menang akan Kuberi makan dari pohon kehidupan, yang ada di tengah-tengah Taman Firdaus Tuhan.’ Yang kupahami dari nubuat-nubuat ini adalah bahwa ketika Tuhan datang kembali pada akhir zaman, Dia akan mengungkapkan lebih banyak firman dan lakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Dia akan datang untuk mengubah, menyucikan, dan menyelamatkan manusia dan membebaskan kita sepenuhnya dari wilayah kekuasaan Iblis. Pekerjaan-Nya pada akhir zaman juga akan termasuk memisahkan manusia menurut jenis mereka—Dia akan menyingkapkan orang percaya yang benar dan yang fasik, gandum dan lalang, domba dan kambing, memisahkan semua menurut jenis mereka, dan kemudian Dia akan memberi upah kepada orang baik dan menghukum orang jahat. Selama periode waktu di mana Tuhan sedang bekerja secara diam-diam, mereka yang menerima pekerjaan penghakiman Tuhan akan diangkat ke hadapan takhta Tuhan. Mereka akan mengalami penghakiman dan hajaran firman Tuhan dan mendapatkan pengenalan sejati tentang sifat jahat mereka sendiri dan akar penentangan mereka terhadap Tuhan. Mereka juga akan memiliki pemahaman tentang watak benar Tuhan yang tidak akan menoleransi pelanggaran. Watak mereka yang rusak akan secara perlahan-lahan disucikan dan diubahkan; mereka akan melangkah ke jalan mencari kebenaran dan diselamatkan sepenuhnya oleh Tuhan. Namun, mereka yang tidak pernah mencari penampakan Tuhan selama masa-Nya bekerja secara diam-diam atau bahkan menolak dan mengutuk pekerjaan dan firman Tuhan adalah mereka yang akan disingkapkan sebagai orang tidak percaya, sebagai orang jahat dalam pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Ketika pekerjaan rahasia Tuhan telah berakhir, Dia akan menjatuhkan malapetaka besar untuk mulai memberi upah kepada orang baik dan menghukum orang jahat, dan kemudian setelah malapetaka ini Dia akan menampakkan diri kepada semua orang. Ketika mereka yang menolak dan menentang Tuhan melihat bahwa Dia yang mereka tolak dan tentang benar-benar adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, mereka akan menyesal, meratap, dan menggertakkan gigi mereka. Ini menggenapi firman Tuhan: ‘Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia. Jadilah demikian, Amin’ (Wahyu 1: 7). Dari sini kita dapat melihat bahwa pekerjaan Tuhan penuh dengan hikmat, dan ini juga merupakan pengungkapan watak Tuhan yang benar.”

Mendengar persekutuan dari Saudari Gan ini sangat mencerahkan hatiku; aku menyadari bahwa inilah cara nubuat-nubuat tentang kedatangan Tuhan kembali akan digenapi. Saat Tuhan datang kembali, Dia pertama-tama akan berinkarnasi dan datang secara diam-diam untuk mengungkapkan kebenaran, melakukan pekerjaan penghakiman, dan menjadikan sekelompok pemenang; setelah itu barulah Dia akan menampakkan diri secara terbuka kepada manusia. Siapa pun yang tidak menerima pekerjaan Tuhan selama masa kerja-Nya secara diam-diam, tetapi dengan ceroboh menghakimi dan mengutuk pekerjaan dan firman Tuhan adalah orang yang membenci kebenaran dan hanya bisa jatuh ke dalam melapetaka dan dihukum saat Tuhan menampakkan diri secara terbuka. Tuhan juga akan menggunakan cara ini untuk menyingkapkan gandum dan lalang, domba dan kambing, hamba yang baik dan yang jahat, memisahkan semua manusia menurut jenis mereka. Tuhan benar-benar sangat bijaksana, sungguh mahakuasa! Aku tidak pernah mengerti sebelumnya bagaimana sebenarnya Tuhan akan datang, tetapi hanya tahu dengan bodohnya menatap ke awan-awan di langit menantikan Tuhan untuk turun ke atas salah satu dari awan-awan itu. Aku tidak pernah benar-benar mencari atau merenungkan semua nubuat tentang kedatangan-Nya yang kedua dan karena itu aku melewatkan nubuat tentang kedatangan-Nya secara diam-diam. Itu sangat berbahaya! Jika aku terus menantikan seperti itu, bukan saja aku tidak akan dapat menyambut Tuhan, tetapi aku akan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan sepenuhnya oleh Tuhan dan memasuki kerajaan surga! Ini membuatku merasa agak cemas, jadi aku bergegas bertanya, “Saudari Gan, lalu apa yang harus kita lakukan untuk menemukan pekerjaan Tuhan ketika Dia datang secara diam-diam, dan menyambut kedatangan-Nya kembali?”

Dia tersenyum dan berkata, “Kita baru saja melihat dari apa yang dinubuatkan dalam Alkitab bahwa ketika Tuhan datang kembali pada akhir zaman, Dia akan mengucapkan lebih banyak firman dan melakukan pekerjaan menghakimi dan mentahirkan manusia. Jadi kunci untuk menyambut kedatangan-Nya yang kedua adalah menerima firman-Nya pada akhir zaman dan mengikuti pekerjaan baru Tuhan. Tuhan Yesus berkata, ‘Dan pada tengah malam terdengar teriakan, ‘Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya’ (Matius 25:6). ‘Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku’ (Yohanes 10:27). Domba-domba Tuhan dapat mendengar suara Tuhan; semua orang yang mendengar perkataan Tuhan dan dari perkataan itu mampu mengenali suara-Nya akan dapat menyambut penampakan Tuhan. Itu sama seperti murid-murid Tuhan Yesus, Petrus, Yohanes, Matius, dan yang lainnya. Ketika mereka mendengar khotbah Tuhan Yesus tentang Injil kerajaan surga, mereka dapat memastikan dari pekerjaan dan perkataan-Nya bahwa Dia adalah Mesias yang telah mereka nantikan, jadi mereka mengikuti-Nya tanpa keraguan. Mereka adalah para gadis bijaksana. Jika kita ingin menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali, kita juga harus menjadi gadis bijaksana, dengan berfokus mendengar suara-Nya. Jika kita mendengar seseorang berkata bahwa Tuhan telah datang kembali, bahwa Dia telah mengucapkan firman yang baru dan sedang melakukan pekerjaan menghakimi dan menyucikan umat manusia, kita tidak boleh membuang-buang waktu untuk menyelidikinya. Asalkan kita dapat memastikan bahwa itu adalah pekerjaan dan firman Tuhan, kita harus menerima dan tunduk padanya. Dengan demikian kita akan dapat menyambut kedatangan Tuhan kembali dan menghadiri perjamuan bersama-Nya.”

Mendengar persekutuan Saudari Gan, aku menjawab dengan gembira, “Syukur kepada Tuhan! Sekarang akhirnya aku tahu bahwa kunci untuk menyambut kedatangan Tuhan yang kedua adalah menjadi seorang gadis bijaksana dan mendengarkan suara Tuhan dengan saksama. Asalkan aku dapat mengonfirmasi bahwa perkataan itu diucapkan oleh Tuhan, aku harus dengan segera menerimanya—itu adalah satu-satunya cara untuk menyambut kedatangan-Nya kembali. Oh, Saudari Gan, baru beberapa bulan berlalu sejak aku bertemu denganmu. Bagaimana engkau bisa memahami banyak hal dengan begitu cepat?”

Dia berkata dengan gembira, “Syukur kepada Tuhan! Semua yang telah kubicarakan hari ini baru kupahami setelah membaca sebuah buku tertentu. Aku membawanya hari ini. Bagaimana kalau kita membacanya bersama-sama?”

Senang, aku mengangguk dan berkata, “Bagus sekali!”

Kolom lagu pujian firman tuhan mencakup kumpulan lagu pujian, lagu tunggal dll. Mendengarkan dengan tenang, membuat Anda memahami kehendak Tuhan dan tuntutan-Nya dan lebih akrab dengan Tuhan.

Kesaksian Kristen

Kita Hanya Dapat Memasuki Kerajaan Surga dengan Melakukan Kehendak Tuhan (Bagian Satu)

Oleh Saudari Xinshou, Amerika Serikat

Catatan Editor: Banyak orang percaya bahwa hanya dengan meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja untuk Tuhan, kita sedang melakukan kehendak Bapa, tetapi Tuhan Yesus berkata,

“Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan” (Matius 7:21–23). Mengapa Tuhan Yesus berkata bahwa mereka yang bekerja dan berkhotbah dalam nama-Nya adalah para pelaku kejahatan? Bukankah meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja untuk Tuhan berarti melakukan kehendak Bapa? Apa artinya melakukan kehendak Bapa? Pengalaman Saudari Xinshou memberikan kita sebuah jawaban. Bacalah terus untuk mengetahuinya lebih lanjut …

Pada tahun 2012, aku dan suamiku datang ke Amerika Serikat untuk mencari pekerjaan. Dalam suatu kebetulan yang membahagiakan, aku pergi ke sebuah gereja untuk mendengarkan khotbah, dan ketika aku mendengar pendeta berkhotbah bahwa Tuhan Yesus disalibkan untuk menebus dosa-dosa kita, aku terkejut. Terutama ketika aku mendengar nyanyian pujian kepada Tuhan, kasih Tuhan Yesus yang tanpa pamrih membuatku menangis. Kasih Tuhan bagaikan lampu yang menyala di malam yang gelap yang menerangi seluruh hidupku. Aku mulai berpartisipasi dalam semua jenis kegiatan gereja. Belakangan, aku dipilih untuk tugas-tugas menerima tamu di gereja, dan aku dengan antusias memberitakan Injil bagi Tuhan. Aku percaya bahwa selama aku mencurahkan diri bagi Tuhan dengan bersemangat, aku adalah hamba setia Tuhan, bahwa Dia akan senang denganku, dan bahwa Dia akan memberiku berkat.

Saat Perubahan Tak Terduga Menimpaku, Aku Terjebak dalam Kebingungan

Kami diberkati oleh Tuhan, dan bisnis kami bertumbuh. Pada tahun 2013, kami membuka sebuah perusahaan waralaba, dan bisnis berkembang pesat. Namun masa-masa indah itu tidak berlangsung lama—pada tahun 2015, dengan alasan bahwa kami melanggar peraturan bagi pemegang waralaba, pemilik waralaba mendenda kami sejumlah seluruh bonus tahunan kami. Ketika kami kalah dalam gugatan hukum kami, perusahaan kami berada di ambang kebangkrutan, dan perkara tersebut membuat kami terbelit hutang yang sangat besar. Ketika kami kehilangan kasih karunia Tuhan, aku seperti anak domba yang kehilangan arah. Aku tidak tahu harus ke mana, dan aku merasa sengsara dan tidak berdaya. Larut malam, ketika semua orang tertidur, aku sering berpikir, “Aku sudah selalu bersemangat mencurahkan diri bagi Tuhan dan melayani gereja, jadi mengapa Tuhan tidak mengawasi dan melindungiku? Ataukah hal ini terjadi padaku karena aku melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan?” Aku sangat bingung, dan aku sering kali menangis sementara aku berdoa kepada Tuhan, “Tuhan! Aku tidak tahu mengapa hal ini telah terjadi padaku, dan aku tersiksa. Tuhan! Aku tidak bisa merasakan hadirat-Mu. Apakah Engkau benar-benar telah meninggalkan aku? Tuhan! Di manakah Engkau? Tolong beri aku petunjuk-Mu!” Tetapi setelah aku berdoa, hatiku tetap terasa berat. Tanpa menyadarinya, imanku kepada Tuhan jauh berkurang. Aku menghadiri semakin sedikit pertemuan di gereja, dan aku hanya terus membaca Alkitab dan berdoa di rumah.

Kebingungan Tentang Orang Seperti Apa Yang Dapat Memasuki Kerajaan Surga

Suatu hari, ketika aku membaca Alkitab, aku menemukan firman Tuhan Yesus,

“Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan” (Matius 7:21–23). Firman Tuhan membuatku merenung, “Mengapa Tuhan Yesus mengatakan mereka yang meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja untuk Dia, yang begitu aktif melayani Tuhan, adalah para pelaku kejahatan? Adakah beberapa misteri dalam firman Tuhan Yesus?” Aku bertanya kepada para pendeta dan penatuaku tentang arti ayat-ayat Alkitab ini, tetapi secara seragam, jawaban mereka adalah, “Engkau tidak boleh meragukan firman Tuhan. Selama kita memberitakan Injil dan melakukan lebih banyak pekerjaan, ketika saatnya tiba, kita akan mendapatkan perkenanan Tuhan, dan memasuki kerajaan surga.” Setelah mendengar para pendeta dan penatua mengatakan ini, aku merasa bahwa meskipun aku tidak sepenuhnya memahami maksud Tuhan Yesus dalam ayat-ayat ini, aku kembali menemukan motivasi untuk mencurahkan diri bagi Tuhan, jadi aku kembali mengambil bagian dalam banyak kegiatan gereja.

Suatu hari, pada sebuah pertemuan ibadah penginjilan yang dihadiri oleh ribuan orang, aku mendengar nyanyian pujian yang berjudul “Berjalan Keluar”. Nyanyian pujian itu sangat menyentuh hatiku. Aku menyadari bahwa aku tidak pernah benar-benar meninggalkan apa pun. Aku masih mencurahkan diri semua energiku bagi bisnis dan keluargaku sendiri. Sebenarnya aku telah melakukan sangat sedikit bagi Tuhan. Aku berhutang begitu banyak pada Tuhan! Sementara aku memikirkan hal itu, air mata mengalir tak terbendung di wajahku. Aku diam-diam mendorong diriku sendiri dengan berpikir, “Aku tidak bisa terus seperti ini. Aku perlu memiliki iman pada janji-janji Tuhan. Selama aku dengan penuh semangat menyebarkan Injil, aku percaya Tuhan akan menepati janji-janji-Nya.” Aku menyalakan kembali hasrat dalam diriku untuk mengejar Tuhan, tetapi karena kebingunganku tetap tidak terpecahkan, aku juga sering berdoa kepada Tuhan untuk mencari tahu.

Sebuah Pertemuan yang Ajaib Menyalakan Api di Hatiku

Suatu hari, ketika aku menunggu kereta bawah tanah, kereta-kereta tiba-tiba berhenti. Aku sangat cemas, dan aku bertanya kepada wanita di sebelahku apa yang sedang terjadi. Sementara kami bercakap-cakap, aku mengetahui bahwa dia juga seorang Kristen, jadi kami berdoa bersama-sama kepada Tuhan, dan tak lama kemudian, kereta-kereta berjalan lagi. Ketika kami naik kereta dan mulai berbicara, seolah-olah kami sudah saling kenal selama bertahun-tahun. Kami bercakap-cakap dengan sangat akrab. Kami bertukar nomor telepon, dan aku mengundang saudari baruku untuk belajar Alkitab bersamaku.

Suatu kali, saudariku itu mengundangku ke pertemuan pelajaran Alkitab di gerejanya, dan aku dengan senang hati menyetujuinya. Di sana, aku bertemu Saudari Li dan Saudara Zhang, yang persekutuannya sangat bermanfaat. Mereka memberiku pemahaman yang jauh lebih jelas dan terang tentang ayat-ayat Alkitab yang telah membingungkan aku di masa lalu. Setelah itu, Saudara Zhang memutar video tarian dan nyanyian yang berjudul “Tuhan Telah Bawa Kemuliaan-Nya ke Timur” bagiku. Gambar-gambar dalam video itu membuatku terkejut. Aku berseru berkali-kali karena keterampilan para penarinya. Saudara Zhang memberitahuku bahwa para penari tersebut semuanya adalah saudara-saudari yang percaya pada Tuhan. Aku sangat terkejut, dan berpikir bahwa tarian mereka pasti datang melalui tuntunan Roh Kudus. Namun ketika aku melihat video tersebut menyebutkan bahwa Tuhan telah datang ke Timur, aku berpikir, “Mereka bukan orang-orang yang percaya pada Kilat dari Timur, bukan? Di masa lalu aku hanya mendengar para pendeta dan penatua memperingatkan kami agar tidak berhubungan dengan para misionaris Kilat dari Timur, atau kami akan terhilang dari kawanan domba. Apakah aku benar-benar telah bertemu dengan mereka hari ini?” Namun kemudian aku berpikir, “Ada begitu banyak terang dalam persekutuan mereka, dan melalui interaksiku dengan mereka, aku dapat merasakan bahwa mereka adalah orang-orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, yang sama sekali berbeda dari apa yang dikatakan oleh para pendeta dan penatua. Selama aku berada di sini, aku mungkin lebih baik mendengarkan mereka. Dan jika mereka benar-benar telah mengambil jalan yang salah dalam keyakinan mereka, mungkin aku dapat membujuk mereka agar kembali ke jalan yang benar.” Jadi, aku memutuskan untuk terus mendengarkan.

Setelah itu, aku menjelaskan pertanyaan yang membingungkanku kepada mereka, “Dalam Alkitab, Tuhan Yesus berkata,

‘Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan’ (Matius 7: 21–23). Di antara orang-orang ini yang mencurahkan diri dan bekerja bagi Tuhan, beberapa meninggalkan keluarga mereka, yang lain mempersembahkan seluruh masa muda mereka bagi pelayanan, dan beberapa bahkan tidak menikah agar dapat melayani Tuhan sepanjang hidup mereka. Berbicara secara logis, mereka seharusnya telah mendapatkan perkenanan Tuhan, jadi mengapa Tuhan Yesus berkata bahwa mereka adalah para pelaku kejahatan? Orang seperti apa yang melakukan kehendak Bapa?”

Saudara Zhang tersenyum dan bersekutu, “Di masa lalu, kita semua percaya bahwa selama kita meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja, kita adalah orang-orang yang melakukan kehendak Bapa, bahwa kita akan mendapatkan perkenanan Tuhan, dan dapat memasuki kerajaan surga. Namun, apakah secara lahiriah meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja benar-benar berarti bahwa kita melakukan kehendak Tuhan? Ini adalah pertanyaan yang harus kita pertimbangkan dengan cermat! Pikirkan kembali orang-orang Farisi. Mereka sering menafsirkan Kitab Suci bagi orang, berdoa bagi orang percaya, dan melakukan perjalanan jauh dan luas untuk bekerja dan berkhotbah, tetapi ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, mengapa mereka tidak hanya gagal untuk mendapatkan perkenanan Tuhan, tetapi pada kenyataannya dikutuk oleh Tuhan? Orang-orang Farisi adalah orang-orang yang melayani Tuhan, jadi ketika Tuhan datang untuk bekerja, mereka seharusnya mencari dan menerima keselamatan Tuhan, tetapi mereka justru melakukan yang sebaliknya. Untuk melindungi status dan posisi mereka sendiri, mereka tidak hanya menolak untuk menerima pekerjaan dan firman Tuhan Yesus, mereka juga menipu dan menghasut orang-orang percaya Yahudi agar secara tak terkendali menentang dan mengutuk Tuhan, menjadi saksi palsu untuk menjebak Tuhan, dan bahkan berkolusi dengan pemerintah Romawi agar Tuhan Yesus disalibkan. Semua yang dilakukan orang-orang Farisi menjadikan diri mereka musuh Tuhan. Dengan demikian mereka meyinggung watak Tuhan, dan Tuhan mengutuk dan menghukum mereka. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa secara lahiriah meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja tidak berarti bahwa kita melakukan kehendak Tuhan. Lihatlah juga kita, sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Meskipun kita dapat meninggalkan dan mencurahkan diri dalam nama Tuhan, tujuan kita bukanlah untuk mengasihi dan menaati-Nya, tetapi sebaliknya adalah untuk mengambil kasih karunia dan berkat dari Tuhan, dan untuk memasuki kerajaan surga. Ketika kita membayar harga dan mencurahkan diri dengan cara ini, esensi dari apa yang kita lakukan adalah bertransaksi dengan Tuhan. Kita curang dan menggunakan Tuhan. Ketika kita mengalami penyakit atau kemunduran dalam karier kita, daripada mencari kehendak Tuhan, kita tidak melakukan apa-apa selain berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk menyingkirkan penyakit atau hambatan yang menyebabkan kita menderita, dan ketika Tuhan tidak memenuhi tuntutan kita, kita mengeluh dan salah paham terhadap Tuhan, menjauhkan diri dari Tuhan, dan dalam kasus-kasus serius menyangkal dan mengkhianati Tuhan. Dalam hal bagaimana kita memperlakukan kedatangan Tuhan kembali, kebanyakan orang tidak memfokuskan upaya mereka untuk memahami firman Tuhan atau mencari kehendak-Nya, tetapi sebaliknya secara membabi-buta mendengarkan para pendeta dan penatuanya. Bahkan ketika orang-orang bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali, mereka tidak mencari atau menyelidiki, dan beberapa melangkah amat jauh dengan mengikuti para pendetanya dalam menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan di akhir zaman. Hal ini sangat parah di antara para pendeta dan penatua dunia keagamaan, yang melihat bahwa pekerjaan dan firman Tuhan di akhir zaman memiliki otoritas dan kuasa, tetapi menolak untuk mencari atau menyelidikinya, dan yang atas nama ‘melindungi kawanan domba dan menjamin keamanan jalan kebenaran,’ tetapi sebenarnya untuk melindungi status dan posisi mereka, berusaha keras untuk menyangkal, mengutuk, dan menentang pekerjaan Tuhan di akhir zaman, mencegah orang percaya untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan di akhir zaman, dan menjaga orang dengan ketat di bawah kendali mereka. Bukankah ini menjadikan mereka antikristus yang menentang Tuhan? Dari hal-hal ini, kita dapat melihat bahwa bahkan jika orang dapat meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja untuk Tuhan, mereka masih mampu menipu dan menggunakan Tuhan, mengikuti dan menyembah manusia, dan bahkan mengutuk Tuhan, menentang Tuhan, dan bertindak sebagai musuh Tuhan. Bukankah orang-orang seperti ini justru adalah orang-orang yang disebut Tuhan Yesus sebagai para pelaku kejahatan? Jadi, meninggalkan dan mencurahkan diri dengan cara ini bukan hanya tak menerima perkenanan Tuhan, tetapi mengundang kutukan Tuhan.

“Tuhan Yesus berkata, ‘Engkau harus mengasihi Tuhan dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan segenap pikiranmu. Inilah perintah pertama dan yang terutama. Dan perintah yang kedua, yang sama dengan itu, engkau harus mengasihi sesamamu manusia seperti diri sendiri’ (Matius 22:37-39). ‘Jika engkau tetap berada di dalam firman-Ku, engkau adalah sungguh-sungguh murid-Ku’ (Yohanes 8:31). Dari firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa mereka yang benar-benar melakukan kehendak Bapa adalah mereka yang, di dalam proses meninggalkan, mencurahkan diri, bersusah payah, dan bekerja, mampu melaksanakan firman Tuhan, mematuhi perintah-perintah Tuhan, menerapkan persyaratan-persyaratan Tuhan bagi manusia, berdiri teguh dan bersaksi bagi Tuhan di tengah-tengah ujian dan pemurnian, dan melakukan segalanya hanya untuk memuaskan Tuhan. Mereka adalah orang-orang dengan kepatuhan dan kasih yang tulus kepada Tuhan. Mereka adalah orang-orang seperti Abraham, yang menghormati Tuhan di atas segalanya dan dapat mematuhi persyaratan-persyaratan Tuhan. Ketika Tuhan memintanya untuk mengorbankan putranya satu-satunya, Ishak, di atas mezbah, dia tidak mencari alasan atau dalih, tetapi melakukan apa yang diperintahkan Tuhan dengan ketaatan mutlak, dengan tulus siap untuk mengembalikan Ishak kepada Tuhan, dan akhirnya diberkati oleh Tuhan. Dan juga seperti Petrus, yang mengabdikan hidupnya untuk mengejar kasih Tuhan dan memuaskan Tuhan. Dia ingat firman Tuhan Yesus, dan merindukan dan mencari kebenaran dalam segala hal. Setelah dia menerima amanat Tuhan, Petrus menggembalakan gereja dengan ketat sesuai dengan kehendak dan persyaratan-persyaratan Tuhan, menekankan untuk melakukan kebenaran dan memuaskan kehendak Tuhan, dan akhirnya disalibkan terbalik demi Tuhan. Dia sangat mengasihi Tuhan sepenuhnya, bahkan taat sampai mati. Keduanya mengorbankan segalanya untuk memuaskan Tuhan, bahkan hidup mereka sendiri. Orang-orang seperti ini adalah mereka yang sungguh-sungguh memiliki ketaatan dan kasih kepada Tuhan. Mereka menciptakan kesaksian yang indah dan bergema bagi Tuhan, dan ini adalah orang-orang yang benar-benar melakukan kehendak Bapa.”

Di masa lalu, ketika aku membaca firman ini dari Tuhan Yesus, aku merasa ada kebenaran yang dapat dicari di dalamnya, tetapi aku tidak sepenuhnya mengerti. Namun, melalui persekutuan Saudara Zhang, aku akhirnya mengerti apa yang Tuhan Yesus maksudkan, dan ketika aku mempertimbangkan firman ini dengan persekutuannya, aku diingatkan tentang semua perilakuku di masa lalu: ketika aku menikmati kasih karunia Tuhan, imanku kepada-Nya tampak kuat, dan aku dengan bersemangat mencurahkan diri bagi Tuhan, tetapi ketika malapetaka dan ujian menimpaku, aku kehilangan imanku kepada Tuhan, bahkan mengeluh bahwa Dia tidak melindungi aku, dan kehilangan hasratku untuk mencurahkan diri bagi-Nya. Memikirkan semua yang telah kulakukan, tampaknya aku benar-benar sedang bertransaksi dengan Tuhan. Apakah aku benar-benar tengah menggunakan dan menipu Tuhan? Bisakah bekerja dan mencurahkan diri seperti itu benar-benar mendapatkan pujian Tuhan? Sepertinya aku sebenarnya bukan seseorang yang melakukan kehendak Bapa! Namun kemudian, bagaimana seseorang bisa menjadi orang yang melakukan kehendak Bapa dan memasuki kerajaan surga? Jadi, aku sekali lagi menjelaskan kebingunganku kepada mereka.

Renungan Harian

Hari-hari Nuh muncul kembali, dan Anak Manusia telah muncul

Rekomendasi:Bencana sering terjadi sekarang. Banyak orang Kristen merasa bahwa ini adalah tanda kedatangan Tuhan Yesus, mungkinkah Tuhan Yesus sudah kembali? Artikel ini akan membantu kita untuk menemukan jawabannya!


Tuhan Yesus berkata: “Tetapi sama seperti pada zaman Nuh, begitu juga saat kedatangan Anak Manusia.” (Matius 24:37).
Di zaman ketika Nuh membangun bahtera, umat manusia menjauh dari Tuhan , melupakan perintah Tuhan, mendambakan kesenangan daging, menjadi tidak bermoral, dan melakukan segala kejahatan. Pada akhirnya, Tuhan menjatuhkan air bah dan menghancurkan umat manusia yang jahat.
Di dunia sekarang ini, orang menyanjung kejahatan dan rakus akan kenikmatan dosa. Bahkan orang yang percaya kepada Tuhan hidup dalam dosa dan tidak berpikir itu adalah dosa. Fenomena ini hanya menunjukkan bahwa ketika kejahatan umat manusia dirusak hingga puncaknya pada akhir zaman ini, “Anak Manusia” akan datang, yaitu Tuhan akan datang kembali. Istilah “Anak Manusia” mengacu pada orang yang dilahirkan dari manusia dan memiliki sifat kemanusiaan yang normal. Jika Dia adalah tubuh roh, Dia tidak bisa disebut sebagai “Anak Manusia”. Tuhan Yesus yang berinkarnasi disebut Anak Manusia dan Kristus karena Dia adalah daging yang dikenakan oleh Roh Tuhan dan hidup di antara manusia. Oleh karena itu, “kedatangan Anak Manusia” yang disebutkan oleh Tuhan Yesus mengacu pada inkarnasi kedatangan kembali Tuhan di akhir zaman.

Tuhan berfirman: “Tuhan berinkarnasi di daratan Tiongkok, yang disebut oleh rekan-rekan sebangsa di Hong Kong dan Taiwan sebagai daerah pedalaman. Ketika Tuhan datang dari atas ke bumi, tidak seorang pun di surga dan bumi mengetahui tentang hal itu, karena inilah arti yang sesungguhnya dari Tuhan yang datang kembali secara tersembunyi. Dia telah bekerja dan hidup sebagai manusia untuk waktu yang lama, tetapi tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang hal itu. Bahkan sampai hari ini, tidak seorang pun mengenali-Nya. Mungkin ini akan tetap menjadi teka-teki yang abadi. Kedatangan Tuhan sebagai manusia kali ini bukanlah sesuatu yang bisa disadari oleh siapa saja. Tidak peduli seberapa besar dan kuatnya pekerjaan Roh, Tuhan selalu tetap tenang, tidak pernah menunjukkan perasaan-Nya yang tersembunyi. Orang bisa saja mengatakan seolah-olah tahap pekerjaan-Nya ini sedang berlangsung di alam surgawi. Meskipun hal itu sangat jelas bagi semua orang, tidak seorang pun mengenalinya. Ketika Tuhan menyelesaikan tahap pekerjaan-Nya ini, semua orang akan terbangun dari mimpi panjang mereka dan mengubah sikap mereka di masa lalu…… Pada waktu fajar menyingsing, tanpa sepengetahuan siapa pun, Tuhan datang ke bumi dan memulai kehidupan-Nya dalam rupa manusia. Manusia tidak menyadari momen ini. Mungkin mereka semua sedang tertidur pulas, mungkin banyak yang terjaga dengan waspada sambil menunggu, dan mungkin banyak yang sedang berdoa dalam hati kepada Tuhan yang di surga. Namun di antara sekian banyak orang ini, tidak seorang pun mengetahui bahwa Tuhan telah tiba di bumi. Tuhan bekerja dengan cara ini agar lebih lancar melakukan pekerjaan-Nya dan mencapai hasil yang lebih baik, dan hal itu juga dimaksudkan untuk menghindari lebih banyak pencobaan. Ketika aktivitas tidur manusia di musim semi berakhir, pekerjaan Tuhan telah lama selesai dan Dia akan pergi, mengakhiri kehidupan pengembaraan dan masa tinggal-Nya yang singkat di bumi.”

Lanjutkan membaca “Hari-hari Nuh muncul kembali, dan Anak Manusia telah muncul”
Renungan Harian

Apakah Anda masih menunggu Tuhan Yesus datang di atas awan? Tapi tahukah Anda konsekuensinya jika selalu menunggu seperti ini?

Wahyu 1: 7 menubuatkan: “Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia. Jadilah demikian, Amin”. Mengapa ketika melihat Tuhan Yesus datang di atas awan, bukan seperti yang kita bayangkan menyambut Tuhan Yesus dengan sukacita, melainkan semua bangsa menangis dan meratap?
Karena kembalinya Tuhan Yesus di akhir zaman pertama-tama adalah berinkarnasi datang secara rahasia, dan mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Mereka yang mencari dan menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman akan menerima penghakiman dan hajaran dari firman Tuhan serta disempurnakan sebagai pemenang oleh Tuhan sebelum bencana. Kemudian, Tuhan akan secara terbuka menampakkan diri kepada orang-orang di atas awan, dan mereka yang menentang dan mengutuk Tuhan selama waktu yang Tuhan bekerja secara rahasia akan dihukum oleh Tuhan dan akan jatuh ke dalam bencana dan menangis serta mengertakkan gigi. Jika kita menunggu Tuhan Yesus datang hanya dengan berdasarkan nubuatan Tuhan Yesus datang di atas awan, dan tidak mencari dan menyelidiki ketika mendengar seseorang menyaksikan kedatangan Tuhan secara rahasia, apa konsekuensinya?

Lanjutkan membaca “Apakah Anda masih menunggu Tuhan Yesus datang di atas awan? Tapi tahukah Anda konsekuensinya jika selalu menunggu seperti ini?”
Misteri Alkitab

5 tanda kedatangan kembalinya Tuhan Yeses yang dinubuatkan dalam Alkitab telah digenapi

Cara kedatangan kembali Tuhan,Oleh Zheng Xun

Sekarang adalah hari-hari terakhir dari akhir zaman. Banyak saudara dan saudari yang sungguh percaya kepada Tuhan dan yang menantikan Tuhan memiliki pertanyaan ini: Dalam Wahyu 22:7 Tuhan Yesus mengatakan, “Lihatlah, Aku segera datang!” Tuhan berjanji kepada kita akan kembali pada hari-hari terakhir. Apakah Tuhan Yesus sudah kembali? Pertanyaan ini sangat penting bagi kita semua sebagai orang Kristen. Bagaimana kita bisa tahu jika Tuhan Yesus sudah kembali? Sebenarnya, banyak tanda-tanda kembalinya Tuhan Yesus telah tergenapi, selama kita menggabungkan faktanya, kita dapat menemukan jawabannya. Lanjutkan membaca “5 tanda kedatangan kembalinya Tuhan Yeses yang dinubuatkan dalam Alkitab telah digenapi”

Firman Tuhan

Tuhan Yesus sendiri menubuatkan bahwa Tuhan akan berinkarnasi pada akhir zaman dan muncul sebagai Anak Manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya

Ayat Alkitab untuk Referensi:

Karena itu hendaklah engkau juga bersiap sedia, karena Anak Manusia datang di waktu yang tidak engkau duga” (Lukas 12:40).

Tetapi sama seperti pada zaman Nuh, begitu juga saat kedatangan Anak Manusia” (Matius 24:37). Lanjutkan membaca “Tuhan Yesus sendiri menubuatkan bahwa Tuhan akan berinkarnasi pada akhir zaman dan muncul sebagai Anak Manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya”

Renungan Harian

Dalam Menghadapi Bencana yang Sering Terjadi, Bagaimana Kita Dapat Menyambut Kedatangan Tuhan Yesus yang Kedua Kali?

tanda kedatangan tuhan yesus,Oleh Anyuan, Filipina

Sekarang bencana semakin besar dan sering terjadi gempa bumi, kelaparan, dan perang. Selain itu, dari akhir 2019 hingga 2020, virus corona baru yang muncul di Wuhan, Cina, telah menyebar ke lebih dari 20 negara. Sekarang virus corona Wuhan masih menyebar dan jumlah kematian semakin meningkat. Selain itu, dari September 2019 hingga Januari 2020, kebakaran hutan Australia telah menghancurkan ribuan bangunan. Selain itu, puluhan orang meninggal dan miliaran hewan dilaporkan telah terbunuh. Pada tanggal 18 Januari 2020, hujan lebat 100 tahun menghantam Australia, menyebabkan banjir, listrik padam di beberapa distrik, dan kematian sejumlah besar kehidupan air. Lanjutkan membaca “Dalam Menghadapi Bencana yang Sering Terjadi, Bagaimana Kita Dapat Menyambut Kedatangan Tuhan Yesus yang Kedua Kali?”