video Kristen

kesaksian kristen – Penyelamatan Tuhan – Kesaksian Sejati Orang Kristen (Subtitle Indonesia)

Setelah percaya kepada Tuhan, sang tokoh utama menjadi penuh semangat untuk melakukan tugasnya dan mengorbankan dirinya. Namun, dia telah disesatkan dan dirusak oleh racun iblis seperti “Menonjolkan diri dan membawa kehormatan bagi nenek moyangnya” dan “Mereka yang bekerja dengan otak memerintah mereka yang bekerja dengan otot.” Dia tidak mampu menahan diri untuk tidak mengejar ketenaran dan status dan dia mendapati dirinya dikendalikan oleh wataknya yang congkak. Dia bersaing dengan rekan sekerjanya demi mendapatkan kekuasaan dan keuntungan, dan dia menceramahi dan mengekang saudara-saudari lainnya, ingin mengambil keputusan dalam segala hal. Namun, melalui penghakiman dan penyingkapan firman Tuhan, dia memperoleh pemahaman tentang pengejarannya yang salah dan juga wataknya yang rusak. Kemudian, dia ditangkap polisi dan menjadi korban penganiayaan brutal dan dicuci otak secara paksa oleh PKT. Melalui pengalaman ini, dia mulai mampu mengenali esensi kejahatan PKT, dan dia merenungkan dirinya dan mendapatkan pemahaman tentang racun si naga merah yang sangat besar dalam dirinya; setelah itu dia mulai merasa menyesal, membenci dirinya sendiri, dan sungguh-sungguh bertobat.

film rohani kristen indonesia akan membawa Anda menemukan cara untuk melepaskan diri dari belenggu dosa, dan benar-benar bertobat, sehingga Anda bisa sambut Tuhan secepatnya dan menerima keselamatan Tuhan di akhir zaman.

Kesaksian Kristen

Kesaksian Diselamatkan oleh Kasih Karunia Tuhan: Saudaraku Mengalami Penyembuhan Ajaib Tuhan

Oleh Lizhi, Korea

“Lizhi, sesuatu yang buruk telah terjadi. Ketika Xiaodong sedang bekerja di lokasi pembangunan, satu ton batang baja jatuh dari ketinggian dan menimpanya. Dia kehilangan banyak darah dan hidupnya berada di ujung tanduk. Dia telah dibawa ke rumah sakit, jadi sebaiknya kamu bergegas.” Aku sedang bekerja ketika menjawab panggilan dari rekan kerja adik laki-lakiku. Tanpa sempat berpikir, aku buru-buru naik taksi dan bergegas ke rumah sakit. Ketika berada di dalam taksi, jantungku berdetak kencang, dan terus berpikir: Bagaimana cedera adikku? Mungkinkah dia mati? Semakin aku memikirkannya, semakin aku menjadi takut. Saat itu, firman Tuhan terlintas di benakku: “Jangan takut, Tuhan Semesta Alam Yang Mahakuasa pasti akan bersamamu; Dia menolongmu dan Dia adalah perisaimu.” Firman Tuhan memungkinkan aku untuk memahami dan berpikir: Ya, Tuhan adalah Maha Kuasa dan Dia adalah penopang setia kami. Tuhan bersama kami dan aku tidak perlu takut. Apa pun yang terjadi, aku harus mengandalkan Tuhan. Kemudian aku buru-buru berdoa kepada Tuhan dalam hati: “Ya Tuhan! Adikku tiba-tiba menemui bencana dan aku tidak tahu bagaimana menghadapinya. Ya Tuhan! Tolong selamatkan dia!” Aku terus berseru kepada Tuhan dan, dalam kepedihan dan sengsaraku, taksi tiba di rumah sakit.

Lanjutkan membaca “Kesaksian Diselamatkan oleh Kasih Karunia Tuhan: Saudaraku Mengalami Penyembuhan Ajaib Tuhan”
Renungan Harian

Cara Mendapatkan Keselamatan Kekal

Renungan firman Tuhan hari ini Kristen memungkinkan Andan untuk mengetahui pekerjaan apa yang akan Tuhan lakukan di akhir zaman sehingga Anda dapat menyambut Tuhan dan masuk kerajaan surga secepat mungkin.

Apabila menyebut “keselamatan”, kebanyakan orang berpikir bahwa dengan percaya kepada Tuhan Yesus, kita akan memperoleh keselamatan kekal Tuhan. Karena Roma 10:10 mengatakan, “Sebab dengan hati, orang percaya kepada kebenaran; dan dengan mulut, pengakuan kepada keselamatan dibuat” Dengan percaya kepada Tuhan Yesus di dalam hati kita dan mengakui Dia dengan mulut kita, kita sudah diselamatkan dan dibenarkan oleh iman serta mendapatkan keselamatan kekal, jadi ketika Tuhan kembali, Dia akan membawa kita ke kerajaan surga secara langsung. Kita akan menjadi orang-orang yang menerima keselamatan kekal dari Tuhan. Namun, ada orang yang telah meragukan hal ini; meskipun kita diselamatkan oleh iman kita, kita masih melakukan dosa, sering kali kehilangan kesabaran, merasa iri pada orang lain, dan memiliki pikiran jahat. Kita bahkan mengikuti tren duniawi yang jahat. Tuhan Yesus mengatakan dengan jelas bahwa, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-selamanya” (Yohanes 8:34-35). Mereka yang sering berdosa dan mengakui dosa masih adalah hamba dosa, dan sama sekali tidak bisa masuk ke kerajaan surga. Jadi bagaimana itu bisa dianggap sebagai menerima keselamatan kekal dari Tuhan?

Kami ingin bersekutu dan berbincang tentang topik yang kontroversial ini pada hari ini: Apakah mendapatkan keselamatan dari Tuhan Yesus berarti mendapatkan keselamatan kekal dari Tuhan? Dan bagaimana kita bisa menerima keselamatan kekal Tuhan?

Keselamatan dari Tuhan Yesus

Lanjutkan membaca “Cara Mendapatkan Keselamatan Kekal”
Kesaksian Kristen

Apa Arti Keselamatan? Bagaimana Kita Dapat Diselamatkan dan Masuk ke Dalam Kerajaan Surga?

Oleh Saudari Shen Qingqing, Korea Selata

Banyak orang berharap untuk diselamatkan oleh Tuhan pada saat kedatangan-Nya dan diangkat ke dalam kerajaan surga. Sampai sekarang, hanya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang telah secara terbuka memberi kesaksian bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, dan bahwa Dia sedang melakukan pekerjaan penghakiman yang mulai di rumah Tuhan untuk menyelamatkan dan mentahirkan manusia. Beberapa orang mungkin merasa kebingungan ketika mendengar kabar ini. Mereka membaca ayat-ayat berikut ini: “Ia yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan; tetapi ia yang percaya tidak akan dikutuk” (Markus 16:16). “Sebab dengan hati, orang percaya kepada kebenaran; dan dengan mulut, pengakuan kepada keselamatan dibuat” (Roma 10:10), dan percaya ayat-ayat ini memiliki makna bahwa karena Tuhan Yesus disalibkan untuk menebus dosa-dosa seluruh umat manusia, asalkan mereka percaya kepada Tuhan, mereka akan diselamatkan, dan bahwa sekali mereka telah diselamatkan berarti mereka diselamatkan untuk selamanya. Mereka percaya bahwa asalkan mereka menjaga nama Tuhan dan bertahan sampai akhir, mereka dapat diangkat langsung ke dalam kerajaan surga ketika Tuhan datang kembali tanpa harus menerima pekerjaan penghakiman dan pentahiran Tuhan pada akhir zaman. Apakah kepercayaan semacam ini benar?

Marilah kita merenungkan: apakah Tuhan pernah mengatakan bahwa sekali seseorang diselamatkan dia dapat masuk ke dalam kerajaan surga? Apakah ini dikatakan dalam Alkitab? Jawaban untuk kedua pertanyaan ini jelas tidak. Tuhan Yesus berkata: “Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga” (Matius 7:21-21). Berdasarkan firman Tuhan, kita tahu bahwa hanya mereka yang melakukan kehendak Bapa di surga yang dapat masuk ke dalam kerajaan surga. Melakukan kehendak Bapa di surga berarti mampu melakukan firman Tuhan, tunduk kepada Tuhan, dan mampu hidup sesuai dengan firman Tuhan apa pun situasinya, dan tidak pernah lagi berbuat dosa atau menentang Tuhan. Namun kita terus berbohong dan berbuat dosa walaupun sebenarnya kita tidak mau, dan bahkan gagal menerapkan ajaran Tuhan, jadi dapatkah seseorang yang masih dapat berbuat dosa dan menentang Tuhan dengan cara ini masuk ke dalam kerajaan surga? Sayangnya, keyakinan kita bahwa “sekali diselamatkan, selamanya diselamatkan” adalah keyakinan yang keliru. Dalam hal masalah penting tentang memasuki kerajaan Tuhan, kita harus mengikuti firman Tuhan. Kita tidak bisa menggunakan gagasan dan imajinasi manusia! Jadi, apa arti “keselamatan” yang sesungguhnya dalam Alkitab? Bagaimana sebenarnya seseorang dapat masuk ke dalam kerajaan surga? Ini adalah pertanyaan yang sekarang akan kita diskusikan dan eksplorasi bersama.

Arti “Keselamatan” yang Sesungguhnya

Kita semua tahu bahwa pada akhir Zaman Hukum Taurat, umat manusia menjadi semakin sedemikian dirusak oleh Iblis. Orang-orang Israel sering melanggar hukum Taurat dan perintah-perintah Tuhan dan semakin banyak berbuat dosa—sedemikian rupa sehingga tidak ada pengorbanan sebanyak apa pun yang cukup, dan mereka semua diperhadapkan pada bahaya akan dikutuk dan dijatuhi hukuman mati oleh hukum Taurat. Untuk menyelamatkan manusia dari ancaman kematian, Tuhan turun ke dunia dalam daging sebagai Tuhan Yesus untuk melakukan pekerjaan penebusan, untuk disalibkan demi manusia, untuk menjadi korban penghapus dosa bagi seluruh umat manusia, dan untuk mengampuni manusia dari dosa-dosanya sekali untuk selamanya. Sejak saat itu, asalkan seseorang percaya kepada Tuhan Yesus, mengakui dosa-dosanya kepada Tuhan dan bertobat, dia akan diampuni dari dosa-dosanya dan menikmati semua berkat dan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yesus. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat, ini adalah “keselamatan.” Karena itu, “keselamatan” yang dibicarakan oleh Tuhan Yesus bukanlah seperti yang kita bayangkan, bahwa asalkan kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita akan diselamatkan sekali untuk selamanya; lebih tepatnya, itu berarti orang yang berbuat dosa tidak lagi akan dikutuk dan dihukum mati oleh hukum Taurat, dan dosa-dosa manusia akan diampuni. Marilah kita melihat satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa: “Meskipun manusia telah ditebus dan diampuni dosanya, itu hanya dapat dianggap bahwa Tuhan tidak lagi mengingat pelanggaran manusia dan tidak memperlakukan manusia sesuai dengan pelanggarannya. Namun, ketika manusia hidup dalam daging dan belum dibebaskan dari dosa, ia hanya bisa terus berbuat dosa, tanpa henti menyingkapkan watak rusak Iblis dalam dirinya. Inilah kehidupan yang manusia jalani, siklus tanpa henti berbuat dosa dan meminta pengampunan. Mayoritas manusia berbuat dosa di siang hari lalu mengakui dosa di malam hari. Dengan demikian, sekalipun korban penghapus dosa selamanya efektif bagi manusia, itu tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya separuh dari pekerjaan penyelamatan telah diselesaikan, karena watak manusia masih rusak” (“Misteri Inkarnasi (4)” dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”).

Tuhan Yang Mahakuasa berkata: “Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Ia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak melepaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menanggung dosa manusia sebagai korban penghapus dosa, tetapi juga membuat Tuhan wajib melakukan pekerjaan yang lebih besar untuk melepaskan manusia dari wataknya yang telah dirusak Iblis. Jadi, setelah dosa manusia diampuni, Tuhan kembali menjadi daging untuk memimpin manusia memasuki zaman yang baru. Tuhan memulai melakukan hajaran dan penghakiman, dan pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi” (Kata Pengantar, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Dari sini kita dapat memahami bahwa untuk menyelesaikan masalah watak jahat yang berakar sedemikian dalam pada diri manusia dan membebaskan manusia sepenuhnya dari belenggu dosa, adalah perlu bagi Tuhan untuk datang kembali pada akhir zaman untuk melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan, dan mengungkapkan kebenaran untuk mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia. Bahkan, Tuhan telah menubuatkan ini sejak lama, sebagaimana tertulis di dalam Alkitab: “Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran” (Yohanes 16:12–13). “Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman” (Yohanes 12:48). “Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan” (1 Petrus 4:17).

Ketika kita percaya kepada Tuhan, meskipun kita memang menerima karunia keselamatan dan dosa-dosa kita diampuni, kita tidak dibebaskan dari belenggu dosa dan terus hidup dalam dosa. Beberapa contohnya adalah: kita bisa menjadi sangat congkak, selalu ingin mengambil keputusan akhir dalam posisi kelompok apa pun dan membuat orang lain mengikuti apa yang kita katakan, dan jika seseorang tidak setuju dengan apa yang kita katakan, kita mungkin menjadi marah dan menegur mereka, dan bahkan dalam kasus yang lebih serius, kita mungkin menghukum atau menghina mereka dengan cara tertentu. Kita dapat menjadi sangat egois dan mendasarkan segalanya pada prinsip kepentingan pribadi, dan bahkan mencoba untuk membuat transaksi dengan Tuhan dalam kepercayaan kita kepada-Nya; ketika segalanya damai dan berjalan lancar, kita bersyukur kepada-Nya, tetapi ketika menghadapi rintangan dan kegagalan, kita menjadi penuh dengan kesalahpahaman dan keluhan terhadap-Nya, dan bahkan sampai bisa mengkhianati dan meninggalkan Dia. Kita bisa menjadi sangat curang, sehingga setiap kali kepentingan pribadi kita terganggu, kita berbohong dan menipu walaupun sebenarnya kita tidak mau. Ini hanyalah beberapa contoh tentang bagaimana kita terus hidup dalam dosa. Alkitab berkata, “Karena jika kita dengan sengaja berbuat dosa setelah menerima pengetahuan kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada adalah penghakiman mengerikan dan lautan api yang akan menghanguskan orang-orang durhaka” (Ibrani 10:26–27). “Siapa saja yang berbuat dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-selamanya” (Yohanes 8:34–35). Tuhan itu kudus. Setelah kita mengetahui jalan yang benar, kita masih dapat berbuat dosa dan menentang Tuhan walaupun sebenarnya kita tidak mau. Itu berarti kita adalah hamba dosa, dan tidak dapat dipuji oleh Tuhan. Alkitab berkata, “Tanpa kekudusan, tidak ada manusia yang bisa melihat Tuhan” (Ibrani 12:14). Jika seseorang belum ditahirkan dari dosa-dosa mereka, dan mereka sering berbuat dosa dan menentang Tuhan, dapatkah orang ini diselamatkan selamanya? Apakah orang ini layak masuk ke dalam kerajaan surga? Jelas tidak bisa. Hanya setelah kita ditahirkan sepenuhnya dari dosa-dosa kita, barulah kita bisa menjadi kudus dan masuk ke dalam kerajaan surga. Dan sekarang beberapa orang mungkin bertanya: Bagaimana kita dapat ditahirkan sehingga kita dapat masuk ke dalam kerajaan surga?

Bagaimana Kita Dapat Menerima Keselamatan dan Masuk ke dalam kerajaan surga?

Sekarang, atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan, dan mengungkapkan semua kebenaran untuk mentahirkan dan menyelamatkan manusia untuk menyelesaikan masalah natur manusia yang berdosa sekali untuk selamanya dan membebaskannya dari belenggu dosa, menyucikannya, sampai akhirnya dia didapatkan oleh Tuhan dan dibawa masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman menggenapi nubuat-nubuat ini sepenuhnya. Semua orang yang menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman akan menerima penyucian dan penyelamatan Tuhan. Mereka semua akan memiliki kesempatan untuk dibentuk menjadi para pemenang sebelum datangnya malapetaka besar, untuk dimuliakan bersama Tuhan, dan diangkat ke dalam kerajaan surga. Jadi bagaimana Tuhan Yang Mahakuasa menghakimi dan mentahirkan manusia dan membebaskan mereka dari belenggu dosa?

Firman Tuhan Yang Mahakuasa berkata: “Di akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan hakikat manusia, dan membedah kata-kata dan perbuatan-perbuatannya. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia harus menaati Tuhan, bagaimana setia kepada Tuhan, bagaimana hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan lain-lain. Firman ini semuanya ditujukan pada hakikat manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan karena manusia merupakan perwujudan Iblis dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan bukannya begitu saja menjelaskan tentang sifat manusia hanya dengan beberapa kata. Dia menyingkapkannya, menanganinya, dan memangkasnya sekian lama. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan kata-kata biasa, tetapi dengan kebenaran yang tidak dimiliki oleh manusia sama sekali. Hanya cara-cara seperti ini yang dianggap penghakiman, hanya melalui penghakiman jenis ini manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan” (“Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Kebenaran” dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”).

Dapat diipahami dari firman Tuhan ini bahwa Tuhan menggunakan banyak kebenaran untuk menghakimi dan menyingkapkan watak jahat manusia yang memberontak dan menentang Tuhan. Ketika kita mengalami penghakiman firman Tuhan Yang Mahakuasa, kita secara pribadi mengalami bahwa watak Tuhan yang benar tidak menoleransi pelanggaran. Setiap perkataan Tuhan menembus hati kita dan menyingkapkan segala macam perwujudan dari kerusakan, serta pemikiran dan gagasan yang keliru, motif yang tercemar, dan gagasan serta imajinasi di lubuk hati kita, serta natur jahat di balik semua ini, dengan demikian menyebabkan kita merasa dipenuhi rasa malu dan sangat menyesal sehingga kita bersujud di hadapan Tuhan dan sungguh-sungguh bertobat kepada-Nya. Sementara itu, Tuhan juga menunjukkan kepada kita jalan penerapan, seperti pandangan apa yang harus kita miliki dalam kepercayaan kita kepada Tuhan, bagaimana menjadi orang yang jujur, bagaimana meninggikan Tuhan dan memberikan kesaksian tentang Tuhan, bagaimana menghindari menempuh jalan antikristus, bagaimana mencapai ketaatan sejati kepada Tuhan dan kasih sejati kepada Tuhan, dan sebagainya. Hanya ketika kita telah mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan dan kita melakukan penerapan sesuai dengan firman Tuhan barulah kita dapat hidup dalam keserupaan dengan manusia yang normal. Ini semua adalah hasil dari penghakiman Tuhan.

Sekarang, berbagai jenis kesaksian pengalaman dari banyak saudara-saudari di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang telah mengalami penghakiman telah dipublikasikan di Internet. Dari pengalaman dan kesaksian nyata ini, dapat dilihat bahwa hanya dengan mengalami pekerjaan penghakiman dan hajaran yang Tuhan lakukan pada akhir zaman barulah seseorang dapat ditahirkan dan sepenuhnya didapatkan oleh Tuhan—ini adalah satu-satunya jalan bagi kita untuk mencapai kerajaan surga. Sampai sekarang, banyak orang dari seluruh dunia yang benar-benar percaya kepada Tuhan telah menemukan jalan menuju kerajaan surga melalui firman Tuhan Yang Mahakuasa dan telah kembali kepada-Nya. Jika kita terus berpegang teguh pada pemahaman “sekali diselamatkan, selamanya diselamatkan” dan tidak menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, watak-watak kita yang rusak tidak akan ditahirkan dan diubahkan, dan oleh karena itu, kita tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Jadi, tunggu apa lagi?

Banyak orang Kristen bersedia untuk lebih banyak mengenal Tuhan, mengejar untuk memahami kebenaran dan memiliki jalan dalam kehidupan. Kami telah memilih banyak artikel kesaksian Kristen mengalami pekerjaan Tuhan, termasuk Reuni dengan Tuhan, Peperangan Rohani, Pernikahan dan Keluarga,Tempat Kerja, Mendidik Anak-anak, Berkat yang mengagumkan, Renungan Harian. Klik untuk membaca lebih banyak Kesaksian Kristen.

Kesaksian Kristen

Ketika Saya Menderita Kesakitan dan Hidup Saya Redup, Tuhan Telah Menyelamatkan Saya

Rekomendasi:Apakah dalam kehidupan atau di tempat kerja, orang Kristen akan menghadapi frustrasi dan kegagalan, tetapi bagaimana kita mengalami pekerjaan Tuhan dan keluar dari lingkungan-lingkungan yang sulit? Silakan membaca kesaksian orang Kristen untuk temukan jalan.

Saya lahir di sebuah keluarga biasa di pedesaan. Sejak saya masih kecil, saya iri pada orang-orang kaya yang tidak perlu khawatir tentang makanan dan pakaian. Saat itu, saya diam-diam bertekad untuk menciptakan hidup yang bahagia dengan upaya saya sendiri. Saya percaya bahwa selama saya bekerja keras, saya akan dapat mengubah nasib saya dan menjalani hidup yang kaya.

Lanjutkan membaca “Ketika Saya Menderita Kesakitan dan Hidup Saya Redup, Tuhan Telah Menyelamatkan Saya”
Kesaksian Kristen

Kesaksian Diselamatkan oleh Kasih Karunia Tuhan: Saudaraku Mengalami Penyembuhan Ajaib Tuhan

Rekomendasi:Berikut ini adalah kumpulan kesaksian orang Kristen — artikel kesaksian tentang orang Kristen yang mengalami pekerjaan Tuhan, termasuk bertemu dengan Tuhan, peperangan rohani, pernikahan dan keluarga, tempat kerja, dan rahmat yang luar biasa.

Oleh Lizhi, Korea

“Lizhi, sesuatu yang buruk telah terjadi. Ketika Xiaodong sedang bekerja di lokasi pembangunan, satu ton batang baja jatuh dari ketinggian dan menimpanya. Dia kehilangan banyak darah dan hidupnya berada di ujung tanduk. Dia telah dibawa ke rumah sakit, jadi sebaiknya kamu bergegas.” Aku sedang bekerja ketika menjawab panggilan dari rekan kerja adik laki-lakiku. Tanpa sempat berpikir, aku buru-buru naik taksi dan bergegas ke rumah sakit. Ketika berada di dalam taksi, jantungku berdetak kencang, dan terus berpikir: Bagaimana cedera adikku? Mungkinkah dia mati? Semakin aku memikirkannya, semakin aku menjadi takut. Saat itu, firman Tuhan terlintas di benakku: “Jangan takut, Tuhan Semesta Alam Yang Mahakuasa pasti akan bersamamu; Dia menolongmu dan Dia adalah perisaimu.” Firman Tuhan memungkinkan aku untuk memahami dan berpikir: Ya, Tuhan adalah Maha Kuasa dan Dia adalah penopang setia kami. Tuhan bersama kami dan aku tidak perlu takut. Apa pun yang terjadi, aku harus mengandalkan Tuhan. Kemudian aku buru-buru berdoa kepada Tuhan dalam hati: “Ya Tuhan! Adikku tiba-tiba menemui bencana dan aku tidak tahu bagaimana menghadapinya. Ya Tuhan! Tolong selamatkan dia!” Aku terus berseru kepada Tuhan dan, dalam kepedihan dan sengsaraku, taksi tiba di rumah sakit.

Aku bergegas masuk, dan suamiku mengatakan bahwa luka adikku sangat parah, sehingga dia memerlukan operasi besar, dan dia sudah berada di ruang operasi selama dua jam. Seketika jantungku serasa menyumbat tenggorokanku, dan ketakutan serta kekhawatiran meliputi pikiranku: Ayah kami hanya memiliki satu putra ini. Jika sesuatu terjadi padanya, apakah ayah kami dapat mengatasinya di usianya sekarang? Jika adikku melihat dirinya kehilangan lengan atau kakinya, apakah ia akan kehilangan keberanian untuk terus hidup? Dan bagaimana aku harus menghadapinya bila saatnya tiba? Tepat saat itu suamiku membawa pakaian adikku, dan aku melihat semua sepatu dan celananya compang-camping berlumuran darah, dan terlihat beberapa potongan daging yang masih menempel. Hatiku serasa seperti ditikam pisau. Rasanya pedih sekali sampai-sampai aku tidak bisa bernapas dan kakiku tidak bisa menahanku. Jika suamiku tidak berada di sebelahku untuk menopangku, aku akan pingsan dan roboh ke lantai. Aku hanya tidak bisa membayangkan gambaran ketika adikku cedera. Aku memikirkan bagaimana aku telah melihat keadaannya baik-baik saja sehari sebelumnya, dan sekarang hidupnya berada di ujung tanduk, dan aku tidak dapat menahan diriku terisak-isak dengan keras. Seraya menangis, aku berdoa kepada Tuhan dan berkata: “Ya Tuhan! Tolong selamatkan hidup adikku! Selama dia terus bernapas, tidak apa-apa meskipun dia tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. Ya Tuhan! Aku merasakan kepedihan di hatiku sekarang dan aku tidak tahu bagaimana melewati ini.”

Waktu merayap detik demi detik, menit demi menit, dan pintu ke ruang operasi tidak terbuka. Aku tentu merasa cemas dan berpikir: Sudah lama sekali—bagaimana mungkin dia belum keluar? Apakah ada yang tidak beres? Aku memikirkan senyum ceria adikku, lalu melihat pakaian yang berlumuran darah, dan aku tidak bisa menahan diriku menangis tersedu-sedu. Suamiku menghampiri dan terus berusaha menghiburku, tetapi kata-katanya tidak berpengaruh padaku saat itu. Tepat ketika aku merasa lemah, seorang saudari dari gereja mendengar berita bahwa adikku mengalami kecelakaan, dan dia mengirimiku satu bagian dari firman Tuhan menggunakan ponselnya: “Iman adalah seperti jembatan satu kayu gelondong kayu, mereka yang hidup secara tercela akan mengalami kesulitan menyeberanginya, namun mereka yang siap untuk berkorban dapat menyeberanginya tanpa perlu merasa khawatir. Jika manusia memiliki pikiran yang kerdil dan penakut, mereka sedang diperdayai Iblis. Iblis takut jika kita akan menyeberangi jembatan iman untuk masuk ke dalam Tuhan. Iblis merancangkan segala cara yang mungkin untuk merasuki kita dengan pikiran-pikirannya, kita harus senantiasa berdoa agar terang Tuhan akan bercahaya atas kita, dan kita harus senantiasa bergantung pada Tuhan untuk menyucikan kita dari racun Iblis. Kita harus senantiasa melatih roh kita untuk mendekat kepada Tuhan. Kita akan membiarkan Tuhan berkuasa atas seluruh keberadaan kita.” Firman Tuhan membuat hatiku yang panik dan tak berdaya menjadi tenang. Aku melihat bahwa ketakutan dan kekhawatiranku terus-menerus adalah ide-ide yang Iblis tanamkan ke dalam benakku, dan itu menunjukkan bahwa aku tidak memiliki iman yang benar kepada Tuhan. Hidup kami sesungguhnya digenggam oleh tangan Tuhan, dan Tuhan telah menetapkan sejak semula dan menentukan waktu kapan kita akan dilahirkan dan saatnya kita akan mati. Dia memiliki keputusan akhir, dan aku tahu bahwa aku harus memiliki iman kepada Tuhan. Aku memikirkan Ayub ketika dia menjalani cobaan; dia kehilangan seluruh kekayaannya dan anak-anaknya, tetapi dia tidak pernah bersungut-sungut atau menyalahkan Tuhan, dan ini karena dia memiliki iman yang benar kepada Tuhan. Meskipun aku sama sekali tidak sehebat Ayub, bagaimanapun juga aku ingin meneladaninya. Apakah adikku akan mati atau lumpuh, aku tahu aku harus tunduk pada kedaulatan dan ketetapan Tuhan tanpa bersungut-sungut, apalagi mengajukan tuntutan yang tidak masuk akal atas Tuhan. Selain itu, aku tahu aku harus berdoa kepada Tuhan setiap saat dan percaya bahwa Tuhan akan membimbingku. Maka, aku berdoa kepada Tuhan: “Ya Tuhan! Apakah adikku akan melalui ini dengan aman atau tidak, semua itu ada dalam tangan-Mu. Aku memohon agar Engkau memberiku iman dan kekuatan, supaya aku dapat dengan tenang menghadapi apa pun hasil akhirnya.” Ketika aku merenungkan firman Tuhan berulang kali, kepedihan di hatiku sedikit berkurang.

10 jam kemudian, pintu menuju ruang operasi akhirnya terbuka. Jantungku berdegap kencang dan aku bergegas mendekat. Dokter berbicara kepada kami, katanya, “Adikmu sangat beruntung. Ketika dia pertama kali masuk, kami tidak yakin untuk melakukan operasi ini. Kakinya mengalami patah tulang, daging dan darahnya bercampur dengan banyak endapan. Semua pembuluh darah rusak, dan luka-lukanya terinfeksi. Necrosis telah memasuki sebagian besar jaringan ototnya dan, karena penundaan yang lama dan dia telah kehilangan begitu banyak darah, dia sangat beruntung karena kami dapat membuatnya tetap bertahan hidup.” Mendengar dokter mengatakan ini dan mengetahui bahwa adikku luput dari bahaya, aku merasa senang dan terus mengucap syukur kepada Tuhan.

Beberapa saat kemudian, dokter menyuruh kami pergi menemui adikku di ICU. Begitu aku masuk, aku melihat adikku berbaring di tempat tidur dalam keadaan koma dengan selang dimasukkan ke mulut dan hidungnya. Dia dibalut perban kasa seluruhnya; satu kaki bertumpu pada pelat baja dan kakinya bengkak seperti kaki beruang. Setelah diamati lebih dekat, aku melihat bahwa tidak satu pun bagian tubuhnya yang tidak cedera, dan aku tidak tahan untuk melihatnya lagi. Sambil menangis, aku berjalan di samping tempat tidur dan memegang tangannya. Dengan suara lembut, aku berbicara di telinganya. “Xiaodong, ini kakakmu. Bisakah kamu mendengarku? Kamu selamat karena perlindungan Tuhan. Jangan takut. Kamu harus percaya kepada Tuhan dan kamu pasti akan membaik.” Saat itu, adikku secara ajaib membuka matanya yang bengkak dan, sambil menangis, dengan pelan ia menganggukkan kepalanya. Aku merasakan sensasi yang tidak dapat diungkapkan, dan aku berpikir: Jika adikku dapat menerima keselamatan Tuhan karena apa yang terjadi padanya, ini benar-benar akan menjadi berkat terselubung! Aku memegang erat tangannya, menunjukkan kepadanya agar tetap gigih, dan sekali lagi aku menaikkan puji dan syukur kepada Tuhan dalam hatiku: “Ya Tuhan! Aku mengucap syukur kepada-Mu. Adikku hidup oleh rahmat-Mu. Apabila dia membaik, aku akan memberitakan Injil kepadanya dan menjadi saksi tentang kasih karunia keselamatan-Mu!”

Setelah operasi, adikku cepat pulih dari cederanya dan, seminggu kemudian, ia dipindahkan ke bangsal biasa. Selama masa ini, aku memberitakan Injil kepadanya dengan seorang saudari dari gereja. Suatu kali, adikku berkata dengan perasaan mendalam: “Ketika peristiwa itu terjadi, jika bukan karena papan kayu tebal yang melindungi kakiku, satu ton balok baja yang jatuh dari ketinggian pasti akan merenggut nyawaku. Itu perlindungan Tuhan yang luar biasa! Setelah mengalami kecelakaan ini, akhirnya aku menghargai bahwa hidup dan matiku ada di tangan Tuhan, dan bahwa Tuhan memang berada di sampingku!” Mendengar adikku mengatakan ini, kami semua terus menaikkan puji dan syukur kepada Tuhan. Setelah beberapa hari membaca firman Tuhan, adikku juga menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman dan sering mendengarkan pembacaan firman Tuhan dan menonton video lagu dan tarian di bangsal rumah sakitnya. Semangatnya terus meningkat, dan ucapannya semakin keras. Dokter dan pasien lain di bangsal berkata kepadanya dengan takjub, “Kamu tidak akan mengira kalau kamu telah melalui operasi besar! Ramuan ajaib apa yang diberikan kakakmu sehingga membuatmu pulih begitu cepat?” Setiap kali dia mendengar seseorang mengatakan sesuatu seperti ini, dia akan bersaksi kepada mereka tentang bagaimana Tuhan menyelamatkannya dengan keselamatan-Nya yang menakjubkan.

Sebulan kemudian, melihat kesehatan adikku pulih dengan baik, dokter bersiap melakukan operasi untuk menjahit pembuluh darah yang rusak di kakinya. Tanpa diduga, setelah dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dia berkata padaku tanpa daya: “Aku khawatir kalau kaki adikmu harus diamputasi. Karena lukanya sangat parah, otot-otot mencuat keluar dari kakinya yang menyebabkan keadaan nekrosis ke sebagian besar jaringan otot. Jika kami tidak mengamputasi, hidupnya bisa dalam bahaya.” Ketika dokter mengatakan ini, pikiranku benar-benar hampa dan tidak dapat menerima kenyataan bahwa kaki adikku perlu diamputasi. Jika adikku menjadi cacat, bagaimana dia akan menjalani sisa hidupnya? Tetapi jika kakinya tidak diamputasi, ada kemungkinan dia bisa mati; bagaimana aku bisa mengatakan ini kepadanya? Apakah dia bisa menerimanya? Ketika aku sedang bingung, firman Tuhan muncul di benakku: ” Hati dan jiwa manusia berada dalam genggaman Tuhan, dan seluruh kehidupannya berada dalam pengamatan mata Tuhan. Entah engkau memercayainya atau tidak, setiap dan segala hal, baik yang hidup maupun mati, akan berganti, berubah, diperbarui, dan lenyap sesuai dengan pemikiran Tuhan. Demikianlah cara Tuhan memerintah atas segala sesuatu.” Firman Tuhan membuat aku memahami bahwa Tuhan memegang kedaulatan atas segala sesuatu, bahwa masa depan dan nasib adikku diatur dan ditetapkan oleh Tuhan, dan bahwa kekhawatiranku itu tidak perlu. Sebelumnya, ketika kehidupan adikku berada di ujung tanduk, aku telah menyaksikan kemahakuasaan dan kedaulatan Tuhan. Kali ini, aku harus lebih memercayakan segalanya kepada Tuhan dan, tidak peduli apa hasil operasi itu, entah kaki adikku akan diamputasi atau tidak, kami tidak akan menyalahkan Tuhan.

Kemudian aku mengumpulkan keberanian dan memberi tahu adikku tentang apa yang akan terjadi. Saat itu, aku masih khawatir kalau berita ini tidak akan masuk ke dalam hatinya. Namun, tanpa diduga, dia terdiam beberapa saat, dan kemudian berkata dengan tenang: “Ini sungguh keajaiban karena aku masih hidup. Aku tidak mengajukan tuntutan yang muluk-muluk tetapi berharap untuk tunduk pada kedaulatan dan ketetapan Tuhan.” Adikku dan aku kemudian mengucapkan doa ketaatan kepada Tuhan, dan bersedia menghadapi operasi amputasi dengan tenang.

Tiga hari kemudian, dokter bersiap untuk mengoperasi adikku. Sebelum operasi dimulai, dokter berkata: “Setelah observasi, kami telah melakukan diskusi akhir dan, mengingat situasi saudaramu, kami ingin mencoba pendekatan baru. Kami belum pernah mencoba pendekatan ini sebelumnya dan ingin mengujinya pada adikmu untuk melihat apakah kami dapat menyelamatkan kakinya. Namun, kami tidak dapat menjamin hasil akhirnya.” Kata-kata dokter itu memberiku secercah harapan. Setidaknya masih ada kemungkinan bahwa adikku akan bisa mempertahankan kakinya, jadi aku memberi izin. Setelah operasi selesai, dokter berkata dengan gembira: “Adikmu sangat beruntung! Operasi untuk menjahit pembuluh darah itu sukses, dan ini menandakan ada harapan besar dia akan bisa mempertahankan kakinya.” Mendengar berita ini, aku merasa sangat gembira, dan aku terus menaikkan syukur kepada Tuhan. Ini benar-benar sama seperti firman Tuhan: “Setiap dan segala hal, baik yang hidup maupun mati, akan berganti, berubah, diperbarui, dan lenyap sesuai dengan pemikiran Tuhan. Demikianlah cara Tuhan memerintah atas segala sesuatu.” Sekali lagi aku menyaksikan perbuatan Tuhan.

Setelah itu, adikku menjalani dua operasi besar lagi dan menghadapi banyak kendala. Meskipun kami masih khawatir dan cemas, namun aku dan adikku dapat mengandalkan Tuhan bersama-sama dan, dengan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan, setiap operasi berjalan dengan lancar. Setelah tiga operasi ini, kaki adikku akhirnya diselamatkan. Tiga bulan setelah operasi terakhir, adikku dapat menggunakan kursi roda; lima bulan setelah itu, dia bisa berjalan. Dokter yang merawat melihat adikku pulih begitu cepat dan merasa kagum. Biasanya membutuhkan waktu lama untuk patah tulang, tetapi adikku yang berjalan lagi hanya setelah lima bulan sejak dirawat di rumah sakit, kata mereka, adalah sesuatu yang belum pernah mereka saksikan sebelumnya di rumah sakit mereka. Tetapi dalam hati aku tahu bahwa ini adalah perbuatan Tuhan.

Setelah mengalami kecelakaan adikku, aku benar-benar merasa bahwa Tuhan ada di sisiku. Ketika aku merasa cemas dan takut saat dihadapkan dengan kondisi adikku, firman Tuhanlah yang memberiku iman dan kekuatan dan memungkinkan aku untuk berdiri teguh. Ketika aku mengandalkan Tuhan dan memandang Tuhan dengan keinginan untuk menaati Dia, aku menyaksikan perbuatan-Nya yang menakjubkan dan imanku kepada Tuhan meningkat. Di jalan kepercayaanku kepada Tuhan, pengalaman ini telah menjadi harta berharga. Dalam kehidupanku di masa yang akan datang, entah hal-hal baik atau buruk yang terjadi, aku berharap selalu mengandalkan Tuhan untuk menghadapinya. Dengan Tuhan berada di sampingku, apa yang perlu ditakutkana? Terima kasih, Tuhan! Segala Kemuliaan bagi Tuhan!

Sumber Artikel dari “Belajar Alkitab

Kesaksian Kristen

Kesaksian Ucapan Syukur Seorang Kristen: Bagaimana Berhenti Berjudi Membawa Terang ke Dalam Kehidupan Gelapnya

Keluarga KristenRekomendasi:Apakah kamu mengalami kesulitan dalam kehidupan nyata tetapi tidak ada jalan penerapan? Kami telah memilih banyak kesaksian Kristen yabg sangat rinci, termasuk Reuni dengan Tuhan, Peperangan Rohani, Pernikahan dan Keluarga,Tempat Kerja, Mendidik Anak-anak, Berkat yang mengagumkan, Renungan Harian. Mari kita lihat bagaimana saudara-saudari mengalami pekerjaan Tuhan, dan menemukan jalan dari pengalaman mereka!

Oleh Jingxin, Tiongkok

Suatu kali, wanita itu adalah seorang penjudi, tetapi karena judi mendatangkan banyak kesusahan bagi dirinya dan keluarganya, dia mencoba berhenti, namun tanpa hasil. Ketika dia berada di ambang kehancuran, tangan Tuhan yang menyelamatkan terulur kepadanya, memungkinkannya untuk melihat esensi dan bahaya berjudi, mengatasi pencobaannya langkah demi langkah, dan akhirnya mengubah hidupnya. Lanjutkan membaca “Kesaksian Ucapan Syukur Seorang Kristen: Bagaimana Berhenti Berjudi Membawa Terang ke Dalam Kehidupan Gelapnya”

Kesaksian Kristen

Bagaimana Menghadapi Pengkhianatan Suami Saya

Pernikahan Kristen,Rekomendasi:Pernikahan yang bahagia membutuhkan berkat Tuhan. Pelajari lebih lanjut tentang ayat alkitab tentang pernikahan. Semoga pernikahan Anda mendapat berkat dari Tuhan.

Oleh Shuxing, Perancis

Pernikahan yang Indah dan Bahagia

Sepanjang yang bisa kuingat, orang tuaku bertengkar sepanjang waktu dan aku sering melihat ibuku menangis. Pada saat itu, aku sangat mendambakan keluarga yang damai dan bahagia. Ketika aku tumbuh dewasa, aku bertekad untuk menemukan seorang suami yang akan memperhatikan aku dan yang bisa mengurus keluarganya, dan aku mengharapkan sebuah pernikahan yang indah dan bahagia. Lanjutkan membaca “Bagaimana Menghadapi Pengkhianatan Suami Saya”

Firman Tuhan

Juruselamat Telah Datang Kembali di Atas “Awan Putih”

Selama ribuan tahun, manusia telah begitu rindu untuk dapat menyaksikan kedatangan sang Juruselamat. Manusia sangat rindu melihat Yesus sang Juruselamat di atas awan putih, saat Ia sendiri turun ke antara mereka yang selama ribuan tahun telah merindukan dan mendambakan-Nya. Manusia telah merindukan agar sang Juruselamat datang dan bersatu kembali dengan umat-Nya, yakni, agar Yesus sang Juruselamat datang kembali kepada orang-orang yang telah dipisahkan dari-Nya selama ribuan tahun. Manusia berharap Ia akan melakukan lagi pekerjaan penebusan yang dahulu dilakukan-Nya di antara orang Yahudi, akan berbelas kasihan dan mengasihi manusia, akan mengampuni dosa manusia, menanggung dosa manusia, dan bahkan menanggung segala pelanggaran manusia serta membebaskan manusia dari dosa. Lanjutkan membaca “Juruselamat Telah Datang Kembali di Atas “Awan Putih””

Kesaksian Kristen

Kehidupan Orang Kristen: Berhenti dari kecanduan game sangatlah mudah(II)

Renungan Rohani Kristen,Setelah membuka tautan, saya melihat banyak kesaksian Kristen. Setelah membacanya, saya merasa bahwa ini adalah kesaksian yang benar dari umat pilihan Tuhan mengenai mengalami firman Tuhan. Sangat penting bagi kita untuk mengikuti Tuhan sampai akhir dan diselamatkan oleh Tuhan.

oleh Yi Xin, Malaysia

Seiring berjalannya waktu, Yi Xin berkumpul bersama saudara-saudaranya untuk membaca firman Tuhan dalam persekutuan, dan berbagi tentang pengalaman dan pemahaman mereka sendiri. Dia sangat tersentuh oleh pengalaman saudara-saudarinya dan, melalui firman Tuhan, dia dapat memahami beberapa misteri kehidupan. Dia menemukan bahwa semua penderitaan manusia disebabkan oleh kerusakan Iblis dan bahwa hanya dengan datang di hadapan Tuhan dan hidup dengan firman Tuhan mereka dapat membebaskan diri dari penderitaan itu. Lanjutkan membaca “Kehidupan Orang Kristen: Berhenti dari kecanduan game sangatlah mudah(II)”